Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi seorang perempuan bermain ponsel (unsplash.com/Olena Kamenetska)
ilustrasi seorang perempuan bermain ponsel (unsplash.com/Olena Kamenetska)

Jakarta, FORTUNE - Emiten telekomunikasi telah melaporkan kinerja kuartal I 2025. Terjadi penurunan laba bersih dalam kinerja ketiga pemain besar industri.

Laporan kinerja teranyar datang dari emiten yang baru menyelesaikan merger medio April 2025, PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL).

Pendapatan XLSMART pada kuartal I 2025 hanya naik 1,93 persen (YoY) dari Rp8,44 triliun menjadi Rp8,60 triliun. Sejalan dengan itu, laba bersih XLSMART menurun 28,92 persen (YoY) dari Rp541,07 miliar menjadi Rp384,57 miliar.

Salah satu penyebabnya adalah kompetisi yang semakin ketat, daya beli masyarakat masih melemah, dan berkurangnya mobilitas masyarakat selama periode jelang libur lebaran. Faktor lainnya adalah fokus perseroan dalam merampungkan proses merger.

"Oleh karena itu, kami bersyukur masih tetap mampu meraih kinerja yang baik, tetap tumbuh positif selaras dengan industri dan meraih profitabilitas, serta mampu menyelesaikan proses penggabungan bisnis atau merger dengan baik sesuai dengan rencana," kata CEO XLSmart, Rajeev Sethi, Selasa (6/5).

Dari segi operasional, perseroan mencatatkan kenaikan tahunan jumlah pelanggan seluler sebesar 1,2 juta pelanggan. Khusus untuk layanan fixed broadband, jumlahnya lebih dari 1 juta pelanggan.

Hingga akhir Maret 2025, akumulasi total pelanggan XL Axiata adalah 58,8 juta. Rata-rata pendapatan per pelanggan (ARPU) campuran berkisar di Rp40.000.

Kinerja Telkom dan Indosat pada kuartal I 2025

Emiten telekomunikasi besar lain, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), melaporkan penurunan pendapatan sebesar 2,11 persen (YoY) dari Rp37,42 triliun menjadi Rp36,6 triliun. Laba bersih perseroan juga terkoreksi 3,97 persen (YoY) dari Rp6,05 triliun menjadi Rp5,81 triliun.

Dikutip dari laporan keuangan TLKM per akhir Maret 2025, pendapatan dari bisnis seluler menurun dari Rp6,36 triliun pada kuartal I 2024 menjadi Rp6,20 triliun pada kuartal I 2025. Begitu pula dengan segmen wholesale and international business (WIB) yang pendapatannya turun dari Rp2,53 triliun menjadi Rp2,26 triliun.

Untuk jumlah pelanggan, layanan IndiHome residensial (B2C) Telkom membukukan kenaikan 10,4 persen (YoY) menjadi 9,8 juta pelanggan per kuartal I 2025. Secara menyeluruh, pelanggan IndiHome (B2C dan B2B) naik 7 persen (YoY) jadi 11 juta pelanggan.

Bagaimana dengan Telkomsel? Jumlah pelanggannya mencapai 158,88 juta pada kuartal I 2025. Angka itu menurun dari total pelanggan Telkomsel pada periode yang sama di 2024, yakni 159,66 juta.

Sama seperti Telkomsel, PT Indosat Tbk (ISAT) juga melaporkan penurunan pelanggan dari 100,8 juta pada kuartal I 2024 menjadi 95,4 juta pada kuartal I 2025. Itu akibat konsolidasi SIM yang terjadi di pasar. Rata-rata menit penggunaan per pelanggan juga berkurang 15,4 persen (YoY) menjadi 5,2 menit (dari sebelumnya 6,1 menit) karena turunnya penggunaan layanan suara.

Pendapatan ISAT pun menurun 1,9 persen (YoY) dari Rp13,84 triliun menjadi Rp13,57 triliun. Namun, laba bersih perseroan masih bertumbuh 1,3 persen (YoY) menjadi Rp1,31 triliun.

Editorial Team