DFI Nusantara Mampu Balikan Rugi jadi Laba Rp27 miliar di Q1 2025

- DFI Nusantara berhasil membalikkan rugi menjadi laba bersih Rp27 miliar di kuartal I-2025
- Pendapatan HERO naik 13% didukung oleh Guardian dan IKEA, dengan pendapatan bersih mencapai Rp1,2 triliun
- Perusahaan menghadapi tantangan industri ritel ke depan, tetapi tetap fokus pada pengalaman pelanggan dan rencana strategis untuk pertumbuhan penjualan
Tangerang, FORTUNE – DFI Retail Nusantara Tbk (DFI Nusantara) mampu membalikan rugi menjadi laba bersih Rp27 miliar pada kuartal I 2025. Padahal, pada periode yang sama 2024 lalu, perusahaan dengan kode saham HERO ini masih mencatatkan rugi bersih Rp132 miliar.
Presiden Direktur DFI Nusantara, Hadrianus Wahyu Trikusumo mengatakan, di tengah tantangan ekonomi nasional dan global yang cukup signifikan, perusahaan berhasil mempertahankan pertumbuhan penjualan yang stabil melalui strategi bisnis yang terarah, inovasi operasional, dan kedekatan dengan pelanggan.
“Kinerja positif yang kami capai merupakan hasil dari efisiensi operasional, sinergi lintas divisi, serta investasi berkelanjutan dalam teknologi untuk memperkuat daya saing. Kami terus menjaga stabilitas operasional sembari berinovasi dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar,” kata Wahyu di Graha Hero Tangerang, Senin (5/5).
Ditopang Guardian dan IKEA, pendapatan HERO naik 13%

Lebih lanjut, Wahyu menambahkan, kinerja dua lini bisnisnya yakni Guardian dan IKEA masih membukukan kinerja positif di awal 2025 ini. Kondisi ini membuat pendapatan bersih DFI Nusantara naik 13 persen (yoy) menjadi Rp1,2 triliun pada kuartal I-2025. Sejalan dengan itu, laba dari operasi yang dilanjutkan juga berhasil melonjak menjadi Rp11 miliar.
Ia memandang bisnis Guardian sebagai jaringan ritel kesehatan dan kecantikan, telah hadir di berbagai kota dan dikenal luas sebagai destinasi terpercaya untuk produk-produk kesehatan dan kecantikan. Di sisi lain, IKEA Indonesia juga telah berkembang pesat sebagai pemimpin pasar dalam kategori perabot rumah tangga dengan menghadirkan pengalaman belanja yang menginspirasi, fungsional, dan terjangkau.
Tantangan industri ritel ke depan

Wahyu mengungkapkan sejumlah tantangan dalam industri ritel saat ini antara lain adanya perubahan perilaku konsumen hingga tekanan inflasi. Namun demikian, orientasi terhadap pengalaman pelanggan juga menjadi peluang besar yang dapat terus dioptimalkan. Ia berpandangan, sebagai salah satu pemain utama dalam industri ritel Indonesia, DFI Nusantara memiliki posisi strategis dengan cakupan bisnis yang luas dan merek-merek yang sudah tertanam di hati konsumen.
“Sebagai salah satu pelaku utama di sektor ritel, kami menyadari pentingnya untuk terus beradaptasi dengan ekspektasi konsumen yang terus berkembang. Tidak cukup hanya menawarkan produk, kami harus mampu memberikan nilai, kemudahan, serta pengalaman yang relevan,” ujar Wahyu.
Kombinasi antara kanal fisik dan digital, ditambah dengan kekuatan merek yang sudah terpercaya, juga menjadi modal utama DFI Ritel Nusantara dalam mempertahankan posisi kompetitif di industri.
Ke depan, IKEA Indonesia akan fokus mendorong pertumbuhan penjualan melalui berbagai inisiatif, seperti meningkatkan komersialitas toko, optimalisasi tata letak toko, serta perluasan segmen online. Sementara Guardian tetap fokus memperkuat proposisi nilainya, mengoptimalkan rangkaian produknya, dan memperluas jangkauan omnichannel untuk meningkatkan aksesibilitas bagi pelanggan.
“Kami tetap akan melakukan ekspansi namun selektif. Fokus kami tetap pada memperkuat infrastruktur digital, meningkatkan efisiensi, serta memberikan nilai tambah yang konsisten bagi pelanggan,” tutur Wahyu.