BUSINESS

Ekonomi Global Takkan Kembali Normal, Pelaku Bisnis Harus Waspada

Bangkok Bank yakin perekonomian Asean aman dari guncangan.

Ekonomi Global Takkan Kembali Normal, Pelaku Bisnis Harus Waspadailustrasi resesi global (unsplash.com/Christine Roy)
13 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Para pemimpin bisnis dan investor menganggap perekonomian global tidak akan pernah normal kembali usai Covid-19 dan masih berlangsungnya gejolak geopolitik. Hal tersebut terungkap dalam diskusi webinar bersama Bangkok Bank–PermataBank.

Sejumlah panelis menyarankan pelaku bisnis untuk fokus, waspada dan berhati-hati dalam keuangan dan tata kelola yang baik, mengidentifikasi peluang regional yang muncul, seperti logistik dan manufaktur maju, dan menyarankan mereka dapat mengubah krisis menjadi peluang.

“Guna bertahan dalam jangka panjang, pelaku bisnis wajib menanamkan paradigma “never normal” agar dapat memetik manfaat dari disrupsi pemikiran ini,” kata Somruedee selaku CEO dari perusahaan energi asal Thailand Banpu pada konferensi video di Jakarta, Selasa (13/12).

Meski demikian, menurutnya negara-negara di Asean kini telah menjadi hub internasional bagi sektor manufaktur. Hal ini didorong oleh peningkatan investasi dan pertumbuhan PDB yang stabil di sejumlah negara.

“Asean meningkatkan proses produksinya ke teknologi Industri 4.0 seperti robotika, pencetakan 3D, dan digitalisasi industri yang lebih luas. Hal ini memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya, mendiversifikasi rantai pasokannya, dan membangun jaringan di pasar Asia Tenggara. Diversifikasi sangat penting bagi ketahanan perusahaan dan strategi mitigasi risiko,” kata Somruedee.

Penuh tantangan, pelaku bisnis teknologi harus tetap waspada

Ilustrasi aplikasi AirAsia
Shutterstock/NYC Russ

Para panelis juga berbicara tentang bagaimana perekonomian Asean dapat bertahan dari berbagai tantangan badai ekonomi global, yang disebabkan oleh suku bunga tinggi, inflasi yang melonjak, dan gangguan energi dan rantai pasokan global.

Pandu Patria Sjahrir selaku Pendiri AC Ventures dan Komisaris Bursa Efek Indonesia juga mengimbau para pelaku bisnis perusahaan teknologi untuk mewaspadai tantangan dengan menekankan tata kelola yang baik.

“Meskipun tahun 2023 akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi perusahaan teknologi, masih ada peluang bagi mereka yang fokus pada bisnis intinya, membangun tim, dan menumbuhkan budaya tata kelola yang baik,” kata Pandu.

Sementara itu, Tony Fernandes, CEO Capital A, mengatakan pihaknya mengatasi tantangan yang ada dengan cermat dalam mengelola biaya. Pada dasarnya, pihaknya memaksimalkan top line dan meminimalkan bottom line dari pengelolaan biaya.

“Adapun di AirAsia, kami melakukannya melalui penyesuaian tarif dan pendapatan tambahan, serta memastikan arus kas kami positif,” kata Tony.

Bangkok Bank yakin perekonomian Asean aman dari guncangan

Anggota ASEAN
ilustrasi anggota ASEAN (dok.asean)

Related Topics