Jakarta, FORTUNE - Pandemi Covid-19 telah menghambat produktivitas dan menimbulkan krisis bagi para perempuan pekerja. Namun, apakah pandemi juga mengganggu jalur pendakian karier mereka di perusahaan-perusahaan Amerika?
Faktanya, pandemi telah mengacaukan budaya kerja. Namun, kekacauan itu juga mendobrak kekakuan perusahaan Amerika, yang menekan para pekerja—terutama perempuan—karena meminta apa pun di luar kebiasaan. “Bagi para profesional, pandemi menjadi kesempatan reorganisasi kerja terbesar yang pernah terjadi,” kata Marianne Cooper, sosiolog di The Stanford VMware Women’s Leadership Innovation Lab.
Berbagai pola dan strategi perempuan bermanuver mempertahankan karier di situasi pandemi terungkap dalam sebuah survei terhadap komunitas Most Powerful Women di Fortune. Komunitas Most Powerful Women di Fortune—anggotanya sebagian besar terdiri dari para CEO dan pejabat eksekutif C-suite lainnya—55 persen responden mengatakan bahwa mereka tidak akan bisa meraih jabatan mereka saat ini dengan bekerja dari rumah.
Sementara sebagian besar responden survei, mengatakan bahwa bekerja dari rumah akan merugikan perjalanan karier mereka. Lebih banyak lagi yang berpendapat bahwa melanjutkan pekerjaan jarak jauh akan membantu karier perempuan alih-alih merugikan mereka—tanda bahwa perubahan sedang berlangsung. “Tidak ada lagi stigma fleksibilitas jika semua orang bekerja dari rumah,” kata Erin Reid, seorang profesor di sekolah bisnis McMaster University, yang mempelajari dinamika gender di tempat kerja.
Apa pun jenis industri, posisi dan jabatannya, disrupsi ekonomi akibat Covid-19 akan menjadi luka yang membekas bagi para pekerja perempuan. Pekerja perempuan kerah biru banyak kehilangan pekerjaan dan sebagian belum mendapatkan pekerjaan mereka kembali. Jumlah ibu pekerja yang sebelumnya terbantu oleh telework lebih banyak yang keluar ketimbang perempuan tanpa anak dan para lelaki. Mereka yang bertahan dihadapkan dengan konsekuensi lainnya.
Beberapa kisah perjuangan para perempuan dalam menghadapi hambatan yang signifikan dalam karier di tengah gelombang pandemi ini bisa menjadi inspirasi untuk tidak menyerah di tengah pandemi.