Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Vanda RE-LONGi signing ceremony.jpg
Vanda RE-LONGi tanda tangani framework supply agreement. (Dok. Vanda RE-LONGi)

Jakarta, FORTUNE - Vanda RE Pte Ltd, perusahaan kongsi milik Gurīn Energy Pte Ltd dan Gentari International Renewables Pte Ltd, menandatangani framework supply agreement dengan LONGi Green Energy Technology Co Ltd.

Gentari adalah perusahaan energi dengan tiga pilar utama, yakni: energi terbarukan, hidrogen, dan mobilitas hijau. Partnernya dalam mendirikan Vanda RE, Gurīn Energy, saat ini memiliki 7GW proyek pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan penyimpanan energi dalam berbagai tahap di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Korea Selatan, dan Jepang.

LONGi, perusahaan teknologi energi surya, akan memasok modul surya fotovaltaik (PV) hinga 1 gigawatt (GW) kepada Vanda RE. Nantinya, panel-panel itu akan mereka pasang di proyek PLTS dan penyimpanan skala utilitas Vanda RE di Kepulauan Riau, Indonesia.

Proyek Vanda RE didukung oleh panel surya terpasang dengan kapasitas sebesar 2 GWp dan penyimpanan baterai sebesar 4,4 GWh. Itu merupakan bagian dari koridor ekonomi hijau yang sedang Indonesia dan Singapura kembangkan.

"Kemitraan ini merupakan salah satu dari beberapa perjanjian yang telah ditandatangani oleh Vanda RE," kata Country Manager Indonesia Gurīn Energy, Enda Ginting dalam keterangan resminya (15/5).

Menurutnya, kerja sama itu akan mendukung perkembangan Indonesia sbeagai pusat teknologi ramah lingkungan di kawasan. Caranya, dengan menciptakan permintaan akan perangkat buatan Indonesia, menyediakan lapangan kerja hijau, serta memfasilitasi investasi asing dan transfer pengetahuan.

Sementara itu, Presiden LONGi APAC, Frank Zhao mengatakan, kemitraan tersebut tak hanya bertujuan memenuhi persyaratan TKDN Indonesia, tapi juga memberi dampak berganda (multipplier effect) seperti mendorong pertumbuhan industri lokal, menarik investasi hijau, dan memperkuat kemitraan lintas batas untuk energi bersih.

"Proyek ini menetapkan preseden kuat bagi sinergi antara sektor publik dan swasta dalam mempercepat dekarbonisasi di seluruh ASEAN," kata Frank Zhao.

Editorial Team