Jakarta, FORTUNE - Matthew Setiawan, generasi ketiga Grup Mayapada, memiliki keahlian menonjol dalam ilmu matematika dan komputer. Atas dasar itu pula ia memutuskan merintis Sobat Bisnis Group (SBG), perusahaan teknologi dengan solusi digital hulu ke hilir.
SBG didirikan pada 2019 dengan nama Sobatbisnis. Awalnya, bisnis perusahaan itu hanya mengembangkan aplikasi kustom. Matthew, yang saat itu masih remaja, sudah mulai melibatkan diri dalam operasional kecil-kecilan perusahaan. Grup Mayapada, yang mencakup bisnis kesehatan, perbankan, hingga ritel, menjadi pengadopsi pertama layanan mereka.
"Sejak dulu, salah satu hal yang ingin saya lakukan adalah mendigitalisasi perusahaan-perusahaan tersebut agar operasionalnya lebih efisien," kata Co-Founder SBG itu kepada Fortune Indonesia, dikutip Senin (15/12). "Sebab sejak kecil, saya selalu unggul dalam matematika dan ilmu komputer."
Kini, skala bisnis SBG pun mulai bertumbuh. Dari sisi SDM, misalnya, jumlah karyawan perusahaan telah meningkat lebih dari 6 kali lipat pada 2024, dibandingkan pada periode 2019 hingga 2023.
Seiring dengan perkembangan itu, mereka memperluas basis kliennya. Jika awalnya SBG hanya berperan sebagai penyokong layanan teknologi informasi Mayapada, kini mereka juga memiliki klien di luar grup tersebut.
"Kami berpikir, layanan keuangan, kesehatan, dan ritel itu sangat umum [sehingga] kami dapat memperluas [jangkauan] ke perusahaan lain," ujarnya. "Karena itulah, sekitar 2022-2023, kami mulai melayani klien eksternal."
Fokus SBG adalah perusahaan di sektor keuangan dan kesehatan. Namun, mereka juga terbuka untuk berkolaborasi dengan perusahaan dari sektor lainnya. Sejauh ini, solusi bisnis SBG telah digunakan klien dari sektor keuangan, kesehatan, ritel, properti, dan media.
Layanan SBG sendiri ada 4: archiera (tech house), The Cherry-Hause (kreatif), NEXION (artificial intelligence/AI), dan stavie (human resources). Secara kuantitas, layanan SBG diklaim telah membantu meningkatkan pertumbuhan pendapatan klien hingga 400 persen, waktu peluncuran yang 4 kali lebih cepat, serta mengurangi biaya cloud hingga 62 persen.
