Blockchain Tingkatkan Kepercayaan Nasabah Asuransi, Ini Alasannya

Semakin kuat dengan dukungan mutual aid dan smart contract.

Blockchain Tingkatkan Kepercayaan Nasabah Asuransi, Ini Alasannya
Konsep teknologi blockchain dengan rantai blok terenkripsi. Shutterstock/NicoElNino
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Asosiasi Blockchain Indonesia dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (A-B-I & Aspakrindo) menilai penggunaan blockchain dalam industri Asuransi bisa meningkatkan efisiensi layanan dan kepercayaan konsumen.

Direktur A-B-I & Aspakrindo, Asih Karnengsih, mengatakan bahwa hal ini bukan hanya soal disrupsi, namun juga tentang memberdayakan individu untuk mengelola klaim mereka dengan lebih efisien dan adil.

“Dengan kemampuannya untuk meningkatkan keamanan data, transparansi dan mempercepat proses klaim, blockchain dapat membangun kembali kepercayaan pengguna dan meningkatkan efisiensi sistem asuransi,” ujar Asih dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Kamis (18/4).

Dengan begitu, penerapan teknologi blockchain dalam industri asuransi menandai langkah penting menuju kemandirian dan transparansi bagi pemegang polis melalui akses langsung dan kendali penuh atas data mereka sendiri.

Desentralisasi

Asih menjelaskan bahwa blockchain adalah sistem penyimpanan data yang menerapkan sistem desentralisasi aplikasi yang berfungsi untuk memberikan kendali penuh terhadap pengguna atas data mereka dengan tidak adanya perantara terpusat.

Sistem ini terdesentralisasi, sehingga setiap partisipan dalam jaringan blockchain memiliki akses yang sama terhadap klaim data. “Ini berarti bahwa pemegang polis memiliki kendali penuh atas informasi mereka sendiri tanpa perlu bergantung pada perantara terpusat seperti perusahaan asuransi,” ujar Asih.

Keamanan kriptograf

Dalam hal keamanan, sistem blockchain menggunakan teknologi kriptograf yang kuat untuk menyimpan data secara aman dan tak bisa diubah. Setiap transaksi klaim dicatat dalam blok yang dienkripsi dan dihubungkan secara konsisten satu sama lain. Kondisi ini akan menciptakan jejak audit yang tak terputus dan memastikan integritas data terjaga.

“Selain itu, teknologi blockchain juga memungkinkan menjaga kerahasiaan data dengan menggunakan kunci kriptografi yang unik sehingga dapat dipastikan bahwa informasi sensitif tentang klaim, seperti informasi medis atau finansial, tetap aman dan hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang,” kata Asih.

Penguatan

Optimalisasi blockchain dalam mendisrupsi industri asuransi, kata Asih, akan semakin kuat dengan penggunaan konsep mutual aid dan smart contract. Mutual aid adalah bentuk organisasi di mana anggota saling menyediakan dukungan finansial dan emosional satu sama lain dalam situasi darurat, seperti sakit, kecelakaan, atau kehilangan pekerjaan.

“Dengan mutual aid, anggota tidak terikat pada perusahaan asuransi tertentu sehingga memberikan kebebasan dan kontrol yang lebih besar atas keputusan finansial mereka sendiri, yang mana sejalan dengan pemikiran dasar teknologi blockchain, bahwa setiap individu harus memiliki kontrol dan kebebasan atas dirinya sendiri,” ujar Asih.

Sementara, smart contract, menurut Asih, adalah protokol yang terkait dengan blockchain yang secara otomatis mengeksekusi dan menegosiasikan kontrak ketika kondisi yang telah ditetapkan dipenuhi. “Jika klaim terkait kecelakaan mobil, smart contract dapat secara otomatis mengaktifkan pembayaran klaim setelah dokumen yang diperlukan telah diajukan dan diverifikasi,” katanya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Perbedaan Kelebihan Jaminan Untuk Meminjam Uang di Pegadaian
Cara Membuat Tulisan Unik di WhatsApp Tanpa Aplikasi dengan Mudah
7 Perusahaan Makanan Terbesar di Indonesia, Pimpin Industri!
Gandeng Garuda Indonesia, Allianz Utama Luncurkan Asuransi Perjalanan
Digitalisasi Pengelolaan Polis, FWD Luncurkan Aplikasi Omne
Apa Itu Starlink milik Elon Musk?