Cara Mengatur Keuangan dengan Gaji Minimalis

Bahkan, berguna saat gaji Anda sudah lebih baik lagi.

Cara Mengatur Keuangan dengan Gaji Minimalis
ilustrasi gaji (unsplash.com/Markus Spiske)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Mengatur keuangan harus dilakukan untuk menghindari pemborosan dan pengeluaran yang tak diperlukan. Namun, praktiknya terkadang tak mudah, apalagi dengan pemasukan yang belum proporsional. 

Menurut Jobstreet, sebelum Anda memahami cara-cara mengelola keuangan dengan gaji atau pemasukan yang minimalis, Anda menghitung sejumlah pengeluaran rutin seperti: biaya makan setiap hari, biaya transportasi, dana darurat yang harus dipersiapkan, tabungan, dan uang untuk kebutuhan tambahan di luar prioritas.

Beberapa aspek tadi adalah biaya dasar yang perlu dipertimbangkan saat mengelola keuangan dengan asumsi pemasukan Anda minimalis, atau hanya cukup untuk hidup Anda sendiri. Saat pendapatan Anda sudah lebih proporsional, sebenarnya aka nada banyak tambahan, seperti cicilan-cicilan, kebutuhan rumah, sampai pengeluaran untuk keluarga.

Meski masih tergolong berpendapatan minimalis, bukan berati mengatur keuangan bisa begitu saja diabaika, melainkan perlu dibiasakan. Berikut beberapa cara mengatur keuangan dengan kondisi gaji minimalis.

Gunakan metode 50-20-30 ala Elizabeth Warren

Elizabeth Warren adalah senator di parlemen Amerika Serikat yang menciptakan sebuah metode pengelolaan keuangan ‘50-20-30’.

Metode ini cukup sederhana, di mana Anda hanya perlu mengalokaiskan sekian persen dana Anda setiap bulannya. Anda tersebut mewakilkan pembagian dari total 100 persen gaji yang Anda terima setiap bulannya.

Besaran pertama sebesar 50 persen, ditujukan untuk pengalokasian kebutuhan pokok yang rutin dikeluarkan seperti makan, transportasi, dan komunikasi. Kemudian, 20 persen disisihkan untuk tabungan atau investasi jangka panjang.

Sedangkan, 30 persen terakhir, berkenaan dengan pemenuhan keinginan pribadi Anda, seperti hobi atau kegiatan hiburan seperti belanja dan jalan-jalan.

Upayakan tetap fleksibel

Sikap fleksibel tidak hanya dibutuhkan dalam pergaulan sehari-hari, namun juga pengelolaan keuangan. Artinya, Anda tetap harus bisa bersiasat untuk bisa memenuhi kebutuhan prioritas. 

Misalnya, ketika Anda ingin berpegian  ke luar kota, namun biaya yang sudah dialokasikan ternyata belum bisa memenuhi keinginan tersebut. Anda perlu lebih fleksibel lagi untuk bisa mengelola keuangan dengan memilih tujuan jalan-jalan yang mungkin lebih murah sesuai bujet tabungan. Misalnya, Anda ingin ke Bali, namun uang tidak cukup, maka Bandung mungkin bisa jadi tujuan alternatifnya.

Persiapkan dana darurat

Dana darurat adalah uang yang dialokasikan untuk kebutuhan tak terduga yang mungkin mendesak dan datang secara tiba-tiba, misalnya pengobatan atau biaya perbaikan telepon genggam.

Hal ini perlu dipersiapkan agar ketika kebutuhan dadakan itu muncul, Anda sudah memiliki dana yang siap digunakan. Dana darurat bisa dilokasikan seperti tabungan yang Anda sisihkan setiap bulannya dari gaji yang didapat.

Memanfaatkan peluang yang ada

Hal ini berkenaan dengan penghematan. Misalnya, Anda ingin membeli kopi di kedai dengan harga Rp20.000 per cangkirnya, namun di rumah atau kantor ada kopi sachet yang tersedia. Maka, sebaiknya, demi alasan penghematan, Anda perlu memanfaatkan fasilitas yang ada tersebut.

Dengan demikian, uang Rp20.000 yang seharusnya Anda keluarkan, bisa disimpan dan dialokasikan untuk kepentingan lain dengan urgensi yang lebih besar.

Biasakan membuat rekapitulasi

Rekapitulasi atau pencatatan atas pengeluaran dan pengeluaran yang Anda keluarkan dalam sebulan, bisa jadi salah satu cara Anda mengevaluasi sistem keuangan pribadi Anda.

Dalam pencatatan, biasanya terlihat, hal apa saja yang membuat Anda mengeluarkan dana besar dan kebutuhan apa yang sebenarnya bisa Anda tunda atau carikan alternatif lebih murah.

Dengan melakukan rekapitulasi, Anda akan terbiasa dengan sistem yang tertata, sehingga pola biaya hidup yang Anda keluarkan bisa disesuaikan untuk lebih proporsional. Bila ini diterapkan, maka sistem pengelolaan keuangan Anda kemungkinan bisa semakin baik dari waktu ke waktu, tentunya dengan penerapan kedisiplinan dan pertimbangan yang matang.

Demikian ulasan tentang cara mengatur keuangan bagi Anda yang masih bergaji minimalis.Semoga bermanfaat.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
TDS 3 in Jakarta: NCT Dream, Sebuah Ikon Pertumbuhan
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Ulang Tahun ke-22, Starbucks Indonesia Donasi Rp5 Miliar ke Gaza
Perkuat Ekosistem Kuliner Jepang, J Trust Gandeng Kushikatsu Daruma
Saat Bos Starbucks Bicara Persaingan dengan Brand Kopi Lokal