Pembangunan IKN Dominasi Rancangan APBN 2022

Penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi tetap prioritas.

Pembangunan IKN Dominasi Rancangan APBN 2022
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono di Kalimantan Timur. (dok. Kemenkeu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur menjadi salah satu fokus pemerintah dan mendominasi Rancangan APBN tahun 2022. Namun demikian,  APBN 2022 juga masih akan memprioritaskan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia, Sri Mulyani, mengatakan APBN harus dijaga secara berhati-hati, untuk memenuhi berbagai kebutuhan negara.

“Ini faktor yang akan mendominasi rancangan APBN kita di tahun 2022, dengan mengantisipasi Undang-undang IKN, terutama 2023 dan 2024, seperti untuk Pemilu. Jadi seluruhnya diseimbangkan,” katanya seperti dikutip dari laman resmi Kemenkeu, Jumat (7/1).

Menkeu menambahkan, pembangunan infrastruktur diharapkan dapat menjadi titik awal pemulihan ekonomi, pasca Covid-19. Perhitungan dan pemenuhan kebutuhan anggaran IKN akan tetap sejalan dengan konsolidasi fiskal pascapandemi Covid-19, tanpa mengganggu penanganan Covid-19 dan program pemulihan ekonomi.

IKN akan jadi pusat kegiatan negara

Sri Mulyani mengatakan,  IKN akan jadi pusat bagi kegiatan ekonomi, budaya, sosial, dan politik, selain sebagai simbol pembangunan dan kemajuan Indonesia ke depan.

Perencanaan dan rancangan IKN, akan dilakukan sebijaksana mungkin. Prosen ini akan berada dalam koordinasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Selain itu, antisipasi pembiayaan pembangunan IKN akan terus dilakukan, terutama jika Undang-Undang (UU) IKN sudah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

SBSN sebagai salah satu sumber pembiayaan APBN

Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara menjadi salah satu sumber pembiayaan APBN untuk membiayai langsung pembangunan proyek-proyek Pemerintah (earmarked) sejak 2013. Hal ini membuktikan SBSN punya posisi strategis sebagai instrument untuk mendukung pencapaian target pembangunan nasional, termasuk IKN baru.

Jembatan Pulau Balang merupakan salah satu proyek yang dibiayai dari SBSN, yang juga berfungsi sentral sebagai penghubung transportasi darat dari kota Balikpapan ke lokasi IKN baru. Alokasi terbesar dari SBSN digunakan untuk proyek pembangunan infrastruktur transportasi, jalan-jembatan, dan sumber daya air yang jumlahnya mencapai Rp144,26 triliun atau 82,25 persen.

"Hari ini yang diresmikan adalah aset dalam bentuk jembatan yang ada dibelakang kita yang nilainya 1,43 T yang dibangun sejak tahun 2015 sampai dengan 2021," kata Menkeu saat Konferensi Pers penadatanganan penanda aset SBSN Jembatan Pulau Balang (6/1).

Dengan penanda aset ini dia berharap, dapat menjadi showcase bagi masyarakat yang selama ini membeli SBSN artinya ikut merasakan membangun Indonesia. 

Pembangunan istana negara

Sedangkan terkait pembangunan Istana Negara di IKN baru, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa pelaksanaannya masih menunggu instruksi Presiden Joko Widodo, kendati desainnya sudah ada.

Selain itu, kata Basuki, fokus pemerintah bukan hanya di wilayah IKN, melainkan juga di daerah sekitarnya. Hal ini ditujukan agar daerah penyangga juga mendapatkan manfaat dari kehadiran IKN baru.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Laba PTRO Q1-2024 Amblas 94,4% Jadi US$163 Ribu, Ini Penyebabnya
Waspada IHSG Balik Arah ke Zona Merah Pascalibur
Laba Q1-2024 PTBA Menyusut 31,9 Persen Menjadi Rp790,9 Miliar
Laba Q1-2024 Antam Tergerus 85,66 Persen Menjadi Rp238,37 Miliar