Tips Menyusun Portofolio Investasi di Masa Pandemi ala Sandiaga Uno

Sektor digital menguasai, tapi sektor lain masih menjanjikan

Tips Menyusun Portofolio Investasi di Masa Pandemi ala Sandiaga Uno
Menparekraf, Sandiaga Uno, dalam Global Tourism Forum-Leaders Summit Asia Indonesia. (dok.Kemenparekraf)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE- 2022 digadang-gadang sebagai momentum kebangkitan ekonomi nasional setelah dua tahun belakangan dihantam pandemi. Seiring dengan berangsur turunnya kasus Covid-19 di Indonesia, kondisi ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk berinvestasi. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, optimistis ekonomi Indonesia akan mulai pulih.

"Jadi kebangkitan ekonomi kita momentumnya mulai terbuka pada tahun 2022 di sektor sektor baru. Dipicu dan dipacu KTT G20, MotoGP, kita harapkan bisa ditangkap oleh para pebisnis, sekaligus penataan baru ekonomi Indonesia," ujar Sandiaga, dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (7/4).

Sandiaga pun membagikan tips menyusun portofolio investasi pada masa pandemi Covid-19. Tips ini dibagikan dalam kelas daring bertajuk “The Definitive Guide to Become An Intelligent Investor” yang diselenggarakan oleh platform edukasi keuangan dan investasi Ternak Uang.

Menurutnya, meski masih dikuasai sektor berbasis digital, tapi tahun ini diproyeksikan sektor-sektor yang berhubungan dengan fisik akan mulai kembali ramai. Masih ada pula sektor lainnya yang menjanjikan keuntungan kepada investor.

Investor lama diharapkan bersabar

Ilustrasi investasi. (Pixabay/Tumisu)

Meski menjanjikan bagi investor pemula, tapi bagi investor lama, menteri yang kerap melempar pantun ini menyarankan untuk tetap bermain aman dengan portfolio yang mereka miliki. Pasalnya, Kementerian Keuangan telah memberikan keringanan yang bisa dimaksimalkan investor untuk tetap mendapatkan keuntungan.

"Jadi, Ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan RI) telah mengeluarkan peraturan, semua dividen yang diterima akan mendapatkan keringanan pajak asalkan reinvest atau investasi ulang. Jadi, saya tidak mengurangi atau menambah portfolio lagi," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Investor lama pun diharapkan untuk menahan diri karena dunia tengah bergejolak lantaran konflik Rusia dan Ukraina yang tentunya akan melahirkan sentimen-sentimen tertentu dalam dunia investasi.

"Sekarang dunia sedang memanas karena Rusia dan Ukraina. Sangat riskan," katanya.

Sektor penghasil laba

Ilustrasi jumlah investor pasar modal. (Pixabay/TheInvestorPost)

Sementara bagi generasi milenial yang berniat untuk memulai investasi, ada beberapa sektor yang dianggap 'cantik' oleh Menparekraf, termasuk properti. Tapi jika lebih ambisius, masih ada beberapa alternatif lainnya yang masih berpeluang menghasilkan profit pada tahun ini.

"Saya investasi di cyber security fund, pembiayaan (payment) karena di Indonesia belum banyak yang masuk, dan terakhir fintech. Memang (fintech) sudah banyak, tapi kehadirannya masih bisa memberikan manfaat pendanaan, terutama bagi UMKM," ujar pemimpin Saritoga Group itu.

Selanjutnya, lanjut Sandiaga Uno, ada sejumlah pilihan saham yang juga menjanjikan pertumbuhan yang besar, consumer goods, health, digital agency, serta perusahaan yang menggunakan energi terbaru dan terbarukan (renewal energy). Meski tahun ini ekonomi nasional diproyeksi bangkit, tapi Sandiaga juga mengingatkan generasi muda agar lebih jeli dan teliti dalam menyusun portfolio investasi mereka.

"Fokus portfolio berinvestasi pada perusahaan yang mampu beradaptasi dengan tren ekonomi saat ini. Investasi itu harus punya nafas panjang, punya cara untuk mengonstruksi portfolio kita, caranya, peka dan beradaptasi dengan tren yang ada. Jadi, lihat perusahaan mana yang paling cepat beradaptasi," katanya.

Terakhir, Sandiaga mengingatkan generasi muda untuk selalu membumi dan tidak cepat puas dengan hasil yang didapat. Menurutnya, untuk menjadi investor andal sangat penting untuk selalu mengikuti perkembangan market dan isu terkini seputar keuangan dan investasi. Meskipun demikian, jangan asal pilih sumber informasi, pastikan untuk selalu mendapatkan informasi dari sumber yang kredibel dan terpercaya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia