Nilai Mobil Listrik Kemahalan, Luhut Siapkan Insentif

Mahalnya harga kendaraan listrik dinilai jadi penghambat.

Nilai Mobil Listrik Kemahalan, Luhut Siapkan Insentif
Dok. Istimewa
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE -  Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai harga kendaraan listrik—terutama mobil—saat ini masih terlalu mahal untuk pasar Indonesia. Demi mengurangi hambatan dalam kepemilikannya, pemerintah berencana menyediakan insentif untuk pembelian kendaraan listrik.

“Karena kalau tidak, seperti yang saya singgung tadi harganya akan tinggi maka orang tak akan mampu (beli kendaraan listrik),” kata dia dalam webinar Intelligent Transport System (ITS) Indonesia, Rabu (17/11).

Untuk memopulerkan kendaraan listrik, kata Luhut, pemerintah wajib meluncurkan subsidi. Sebab, infrastruktur dan industrinya sudah ada di dalam negeri. Wacana ini, ujarnya, kemungkinan dapat direalisasikan dalam waktu kurang dari setahun.

“Saya kira ini dalam enam bulan akan selesai. karena kita sudah mulai menjual sepeda motor listrik,” ujarnya.

Dalam hematnya, penggunaan kendaraan listrik akan meningkat pada masa mendatang sehingga harganya pun kelak turun. "Itu mekanisme pasar aja. Pemerintah pelan-pelan akan melihat hal itu," kata Luhut.

Dalam peta jalan pengembangan mobil listrik Kementerian Perindustrian, pemerintah menargetkan produksi mobil listrik dan bus listrik pada 2030 mencapai 600 ribu unit. Angka tersebut diproyeksikan dapat mengurangi konsumsi BBM sebesar 7,5 juta barrel, dan menurunkan emisi karbon sebanyak 2,7 juta ton setara CO2. Hal ini selaras dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29 persen pada 2030.

Mulai adanya pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia

Pada 15 September 2021, Presiden Joko Widodo telah meresmikan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baterai mobil listrik PT HKML Battery di Karawang. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi tahap 1 sebanyak 1-GWh yang dapat menghasilkan sekitar 150.000 buah baterai. Komponen baterai berasal dari NCMA (nikel, kobalt, mangan, dan alumunium) yang 90 persennya dari nikel.

Pabrik sel baterai kedaraan listrik di Indonesia berkapasitas 10 GWh dengan total nilai investasi US$1,1 miliar atau Rp15,9 triliun (kurs Rp 14.500). Pembangunan pabrik ini hanya bagian dari total proyek konsorsium senilai US$9,8 miliar.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Buka Rekening Bank Mandiri Online, Praktis dan Cepat!
4 Cara Download Video CapCut Tanpa Watermark Terbaru 2024
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Apa itu Monkey Business? Ini Ciri-ciri dan Cara Menghindarinya
Memasuki 39 Tahun, MSIG Life Kenalkan Budaya Kerja Baru
Omnicom Media Group Angkat Rohan Mahajan Jadi COO–Layanan Media