Bank Mandiri: Belanja Warga Saat Ramadan Tingkatkan 0,14% PDB Nasional

Pemulihan ekonomi diharapkan berlanjut hingga akhir tahun.

Bank Mandiri: Belanja Warga Saat Ramadan Tingkatkan 0,14% PDB Nasional
Ilustrasi : Mudik Lebaran 2022 telah dibolehkan oleh pemerintah. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memprediksi belanja masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri 2022 akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Riset bank pelat merah ini bahkan menemukan indeks belanja masyarakat meningkat drastis saat momentum tersebut.

“Merujuk pada perhitungan Tim Riset Bank Mandiri, transaksi di sepanjang Ramadan dan Idulfitri akan mendorong kenaikan produk domestik bruto nasional sebesar 0,14 basis poin (ppt),” kata Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (10/5).

Dalam laporan bertajuk “Belanja Masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri 2022”, indeks frekuensi belanja, misalnya, telah mencapai level 156,4. Sebagai perbandingan, saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat Juli tahun lalu, nilai indeks tersebut hanya 94,2. Sedangkan, indeks nilai belanja juga berangsur naik ke level 136,5.

Tingkat belanja secara nasional saat ini bahkan lebih tinggi ketimbang Ramadan 2021. Menurutnya, semua indeks yang terkait dengan momentum dimaksud, seperti supermarket, restoran, dan fesyen, mengalami kenaikan drastis.

Penguatan indeks belanja pun terjadi seiring dengan pelonggaran mobilitas, terutama mobilitas untuk kegiatan mudik, demikian laporan Bank Mandiri.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi

Gedung Bank Mandiri/ Dok Bank Mandiri

Secara keseluruhan, aktivitas belanja beranjak naik setelah pemerintah berhasil menurunkan tingkat kasus virus corona. Pada gilirannya, situasi itu dilanjutkan dengan kebijakan pelonggaran mobilitas.

Andry Asmoro memberikan penekanan soal penanganan COVID-19 yang bakal mengakselerasi pertumbuhan ekonomi semester kedua tahun ini. Dia optimistis pemulihan akan terjadi berkelanjutan serta pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki ruang yang besar.

Bank Mandiri memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bertengger pada 5,17 persen, menurut Andry.

Sebagai perbandingan, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB-UI) belum lama ini juga menerbitkan laporan proyeksi pertumbuhan ekonomi. Lembaga ini menaksir PDB Indonesia pada 2022 bisa mencapai 4,90 persen sampai 5,10 persen.

“Terlepas dari berbagai tantangan, kami masih berpendangan pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun 2022 akan kembali ke level pra-pandemi di kisaran 5,0 persen,” kata ekonom sekaligus salah satu tim peneliti LPEM FEB UI, Teuku Riefky, dalam kajiannya yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (6/5).

Memasuki 2022, Indonesia menghadapi pelbagai tantangan domestik dan internasional, kata Riefky. Faktor pull dari sisi permintaan telah mengakibatkan kenaikan daya beli seiring kenaikan aktivitas produksi, mobilitas masyarakat, dan permintaan masyarakat yang terpendam. Di sisi lain, faktor push dari peningkatan harga bahan baku menekan daya beli masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi kuartal satu 2022

Deretan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (25/4/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan kinerja ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,01 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal pertama tahun ini. Sebagai perbandingan, pada periode sama 2021, ekonomi Indonesia terkoreksi 0,70 persen dalam setahun.

“Kinerja kuartal ini menjadi bekal penting untuk perekonomian Indonesia yang lebih kuat di tahun 2022 secara keseluruhan dan ke depan”, kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, dalam keterangan kepada media, Senin (9/5).

Penyebaran varian COVID-19 Omicron sempat dikhawatirkan akan memukul perekonomian, menurut Febrio. Namun demikian, dampak peningkatan kasus berhasil diminimalisir dengan pengendalian pandemi termasuk percepatan vaksinasi. Selain itu, dampak peningkatan harga komoditas, termasuk akibat dari krisis geopolitik Eropa Timur, juga masih terbatas.

Febrio lantas menyoroti soal inflasi April 2022, yang bertepatan dengan momentum Ramadan, yang mencapai 3,47 persen. Tingkat inflasi sedemikian tertinggi sejak September 2019, dan dianggap menunjukkan aktivitas ekonomi yang lebih tinggi.

Pemerintah, kata Febrio, akan mewaspadai sejumlah sentimen, di antaranya: risiko pandemi, gejolak perekonomian global, dan transisi menuju endemi. Dia lantas mengatakan penguatan stabilitas laju pemulihan ekonomi akan menjadi prioritas pemerintah tahun ini. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan didorong untuk menjaga pemulihan tetap berlanjut.  

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Daftar Emiten Buyback Saham per Mei 2024, Big Caps!
Pabrik BATA Purwakarta Tutup, Asosiasi: Pasar Domestik Menantang