Fitch Ratings: Peringkat Utang RI Terjaga, Namun Ada Risiko Pemulihan

Bank Indonesia menyambut baik pemeringkatan Fitch Ratings.

Fitch Ratings: Peringkat Utang RI Terjaga, Namun Ada Risiko Pemulihan
Pembangunan gedung bertingkat berlangsung di Jakarta, Selasa (9/11/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Fitch Ratings kembali mempertahankan peringkat utang atau sovereign credit rating Indonesia pada peringkat BBB (investment grade) dengan outlook stabil. Namun, lembaga pemeringkat internasional berbasis di New York tersebut juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki sejumlah risiko pemulihan ekonomi.

Fitch Ratings, dalam keterangan pers pada Selasa (22/11), mengafirmasi peringkat penerbit mata uang asing jangka panjang Indonesia dengan outlook stabil. Sebelumnya, peringkat sama diberikan lembaga tersebut pada Maret 2021.

“Peringkat Indonesia menyeimbangkan prospek pertumbuhan jangka menengah yang menguntungkan dan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) yang rendah,” demikian pernyataan Fitch Ratings.

Namun, lanjut lembaga tersebut, Indonesia masih memiliki sejumlah tantangan dalam perekonomiannya, terdiri dari ketergantungan terhadap pembiayaan eksternal yang tinggi, penerimaan pemerintah yang relatif rendah, serta perkara struktural seperti PDB per kapita dan indikator tata kelola yang relatif rendah dibandingkan negara-negara lain pada peringkat sama.

Prospek pertumbuhan ekonomi

Menurut Fitch Ratings, aktivitas perekonomian di Indonesia saat ini mulai pulih secara bertahap. Kondisi ini menyusul lonjakan kuat gelombang COVID-19 pada Juni hingga Agustus yang membatasi permintaan domestik.

Lembaga tersebut memperkirakan ekonomi riil Indonesia akan tumbuh 3,2 persen tahun ini. Meski begitu, terdapat potensi kenaikan dari pemulihan mobilitas yang cepat pada kuartal keempat ini serta berlanjutnya tren harga komoditas.

Upaya vaksinasi COVID-19 juga telah melaju dalam beberapa bulan terakhir. Buktinya, lebih dari 30 persen penduduk telah menerima vaksin penuh. Namun, capaian itu masih tertinggal dari banyak negara lain. “Kami memperkirakan pertumbuhan akan meningkat menjadi 6,8% pada 2022 dengan risiko utama terkait dengan evolusi pandemi,” tulisnya.

Fitch juga memperkirakan defisit fiskal akan turun menjadi 4,5 persen pada 2022 dari 5,4 persen pada 2021. Perkiraan itu sedikit lebih rendah dari target pemerintah yang masing-masing sebesar 4,9 persen (2022) dan 5,8 persen (2021).

Rasio utang terjaga, namun harus hati-hati

Lembaga yang sama juga menyebutkan, pandemi virus corona memang telah menyebabkan kenaikan signifikan dalam utang pemerintah Indonesia. Itu juga sejalan dengan negara-negara pada peringkat yang sama.

Fitch Ratings memperkirakan rasio utang akan meningkat menjadi 43,1 persen dari PDB pada akhir 2021 ini, lebih tinggi dari 30,6 persen sebelum pandemi atau 2019. Jumlah itu memang masih jauh di bawah median negara peringkat sama yakni sebesar 60,3 persen.

Namun, Fitch mewanti-wanti bahwa rasio utang terhadap pemerintah akan naik menjadi 341 persen pada akhir 2021. Itu jauh di atas median negara-negara peringkat sama sebesar 253 persen.

Tanggapan Bank Indonesia

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan afirmasi rating Indonesia pada peringkat sedemikian merupakan bentuk pengakuan Fitch atas stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia yang tetap terjaga. Lalu, ada prospek ekonomi jangka menengah yang tetap kuat di tengah kesenjangan perbaikan ekonomi global serta ketidakpastian pasar keuangan dunia.

“Hal ini didukung oleh kredibilitas kebijakan dan sinergi bauran kebijakan yang kuat antara Bank Indonesia dan pemerintah,” kata Perry dalam keterangannya.

Ke depan, BI akan terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik, mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi, dan sistem keuangan. Bank sentral juga terus bersinergi dengan pemerintah untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M