Sri Mulyani Optimistis Ekonomi Melaju 4 Persen pada 2021

Sejumlah indikator ekonomi dalam negeri tengah positif.

Sri Mulyani Optimistis Ekonomi Melaju 4 Persen pada 2021
Menkeu, Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, pada Jumat (13/9). (dok.Kemenkeu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan optimismenya akan pemulihan ekonomi dalam negeri yang cemerlang pada 2021. Dia meyakini kondisi tersebut berdasar atas sejumlah indikator perekonomian dalam negeri yang membaik.

Dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (19/1), Sri Mulyani mengatakan perekonomian khususnya pada kuartal keempat tahun lalu akan pulih dengan cukup kuat. 

“Beberapa indikator estimasi dari Badan Kebijakan Fiskal (BKF) itu ada di sekitar 5 persen. Jadi kalau Q4-nya di 5 persen, kami berharap keseluruhan tahun pertumbuhan akan di sekitar 4 persen,” ujarnya.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi 2021 akan berada pada batas atas prediksi pemerintah yang sebesar 4 persen, dan bukan 3,5 persen. Namun, sebagai gambaran, proyeksi itu tetap lebih rendah dari 5 persen asumsi dasar ekonomi makro dalam APBN 2021. Meski demikian, angka itu tetap lebih baik ketimbang minus 2,07 persen pada 2020.

Sri Mulyani mengatakan momentum pemulihan saat ini menunjukkan hal bagus, terlebih usai ekonomi tercekik oleh varian COVID-19 Delta pada kuartal ketiga 2021. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian kuartal ketiga tahun lalu hanya tumbuh 3,51 persen setahunan. Padahal, laju kuartal sebelumnyas 7,07 persen.

Sejumlah indikator gemilang

Sejumlah parameter perekonomian menandakan capaian positif. Konsumsi rumah tangga sangat kuat, investasi pulih, dan kredit perbankan membaik secara signifikan.

“Belanja pemerintah pusat dan daerah itu di kuartal empat juga sangat kuat. Ini yang kami anggap akan memberikan dampak pada growth performance di kuartal keempat yang kemudian akan menyebabkan keseluruhan tahun akan cukup baik,” ujarnya.

Berdasarkan data dari Analisis Perkembangan Uang Beredar (M2) Bank Indonesia (BI), kredit perbankan pada November 2021 tumbuh 4,4 persen setahunan, lebih tinggi dari 3,0 persen bulan sebelumnya. Pada 2020, kredit perbankan terkoreksi 2,7 persen.

Sementara untuk belanja negara, data Kementerian Keuangan menunjukkan pertumbuhan 7,4 persen menjadi Rp2.786,8 triliun.

Belanja pemerintah pusat—termasuk belanja kementerian/lembaga (K/L), non K/L, dan subsidi—tumbuh 9,2 persen menjadi Rp2.001,1 triliun. Sedangkan, transfer ke dana daerah dan dana desa (TKDD) mencapai Rp785,7 triliun, atau meningkat 3,0 persen setahunan.

Sebagai perbandingan, BI sebelumnya memprediksi ekonomi RI pada 2021 tumbuh di kisaran 3,2 sampai 4,0 persen. Sedangkan, pada tahun ini, bank sentral memproyeksikan ekonomi tumbuh 4,7 sampai 5,5 persen.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Daftar Emiten Buyback Saham per Mei 2024, Big Caps!
Pabrik BATA Purwakarta Tutup, Asosiasi: Pasar Domestik Menantang