BI: Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat jadi 95,5

Pelonggaran mobilitas dorong keyakinan konsumen.

BI: Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat jadi 95,5
Pengunjung di pusat perbelanjaan, Denpasar, Bali, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada September 2021 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi menguat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2021 yang tercatat sebesar 95,5, meningkat dari 77,3 pada bulan sebelumnya. 

"Hal ini dipengaruhi oleh membaiknya mobilitas masyarakat sejalan dengan pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas pada periode survei," kata Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Muhamad Nur melalui keterangan resminya di Jakarta (8/10).

Peningkatan IKK di berbagai kategori

Nur menjelaskan, peningkatan IKK terjadi pada seluruh kategori pengeluaran yakni tingkat pendidikan, dan kelompok usia responden. 

Sementara itu, berdasarkan kelompok responden, kenaikan IKK September 2021 terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran dan kelompok usia responden. 

Sedangkan dari sisi spasial, peningkatan keyakinan konsumen pada September 2021 juga terjadi di seluruh kota yang disurvei, dengan kenaikan tertinggi terjadi di Pontianak senilai 35,6 poin, diikuti Bandung 30,7 poin dan Makassar 25,7 poin. 

Indeks Kondisi Ekonomi

Pada September 2021, BI mencatat persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini membaik dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan relaksasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai wilayah  yang mendorong perbaikan pada aktivitas ekonomi dan penghasilan masyarakat. 

Hal ini tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) September 2021 sebesar 72,7, tercatat lebih tinggi dari 59,4 pada bulan sebelumnya, meski masih dalam level pesimis (<100). 

Nur menjelaskan, peningkatan IKE didorong oleh kenaikan pada seluruh komponen penyusunnya, terutama pada Indeks Penghasilan Saat Ini yang naik sebesar 13,3 poin menjadi 76,7 . Secara spasial, kenaikan IKE terjadi di 15 kota dengan peningkatan tertinggi di kota Pontianak senilai 47,5 poin diikuti Bandung 25,8 poin dan Surabaya. 

Indeks Ekspektasi Konsumen

Nur menambahkan, optimisme konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi 6 bulan ke depan akan mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) September 2021 sebesar 118,2, meningkat dari 95,3 pada Agustus 2021, dan kembali berada pada area optimis (>100). 

Konsumen juga memprakirakan ekspansi kondisi perekonomian pada 6 bulan ke depan akan membaik seiring dengan menurunnya penyebaran kasus COVID-19. Hal tersebut juga didorong oleh peningkatan laju vaksinasi untuk mencapai herd immunity dan perluasan relaksasi mobilitas masyarakat. 

"Seluruh komponen IEK meningkat pada September 2021 dan berada pada level optimis," kata Nur.

Tercatat, Indeks Ekspektasi Penghasilan dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha masing-masing sebesar 122,8 dan 117,4, sementara Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja pada 6 bulan mendatang tercatat sebesar 114,4. Secara spasial, IEK September 2021 meningkat di seluruh kota yang disurvei, dengan kenaikan tertinggi di Makassar 41,5 poin, diikuti Bandung 35,8 poin dan Pangkal Pinang 27,3 poin.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya