Pemerintah Targetkan Porsi Kredit UMKM mencapai Rp2.000 triliun

UMKM berkontribusi 61,07% terhadap PDB RI 

Pemerintah Targetkan Porsi Kredit UMKM mencapai Rp2.000 triliun
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. (dok. Kemenko Perekonomian)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pemerintah menargetkan posisi kredit UMKM perbankan tembus Rp2.000 triliun pada 2024. Hal tersebut guna mendukung bisnis UMKM selama pandemi Covid-19. 

Hal tersebut diutarakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat menghadiri webinar OJK Dorong Perbankan Selamatkan UMKM dan Sektor Informal beberapa hari lalu. 

Airlangga juga menjelaskan bahwa pemerintah telah menargetkan kewajiban kredit UMKM di perbankan minimal 30 persen dari total penyaluran kredit pada 2024. Hingga Mei 2021, porsi kredit UMKM di perbankan masih sekitar 18,59 persen. 

"Untuk mencapai target itu, tambahan kredit sebesar Rp980 triliun dengan posisi kredit UMKM di 2024 diharapkan bisa mencapai Rp2.000 triliun," ujar Airlangga. 

UMKM berkontribusi 61,07% terhadap PDB RI

Airlangga juga mengatakan UMKM merupakan pilar terpenting dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Menurutnya, UMKM secara keseluruhan telah berkontribusi 61,07 persen terhadap PDB Indonesia atau senilai Rp8.573,89 triliun. 

Tak hanya itu, jumlah UMKM yang mencapai 99,9 persen dari pelaku usaha juga telah berhasil menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen dari total tenaga kerja Indonesia. 

Realisasi kredit dari penempatan dana capai Rp406,64 triliun

Hingga akhir semester I-2021, program penempatan dana ke bank telah berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp406,64 triliun, kata Airlangga. Penyaluran tersebut dilaksanakan melalui bank himbara, bank syariah, dan BPD. Sementara itu, untuk total outstanding restrukturisasi kredit perbankan hingga semester I mencapai Rp777,31 triliun. 

Dalam hematnya, penyelamatan UMKM dan sektor informal bakal memberikan dukungan besar terhadap pemulihan ekonomi. Bahkan, dukungan ini akan membantu Indonesia untuk rebound, sehingga target pertumbuhan di kisaran 3,7 persen hingga 4,5 persen dapat tercapai pada 2021.

Realisasi KUR

Hingga awal Agustus 2021, penundaan angsuran pokok telah diberikan kepada 1,76 juta debitur dengan baki debet Rp70,53 triliun dan perpanjangan waktu telah diberikan kepada 1,51 juta debitur dengan baki debet Rp47,51 triliun. 

Selain itu, penguatan basis pelaku usaha mikro dan kecil juga akan dilakukan guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Airlangga berharap seluruh perbankan bisa terus berkoordinasi dan bersinergi dengan Kementerian/Lembaga dalam mendukung penyelamatan UMKM dan sektor informal. “Koordinasi dan sinergi yang baik akan meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM dan sektor informal sehingga dapat menjaga keberlangsungan usahanya dan menggerakkan roda perekonomian lebih cepat lagi,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Maret 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya
Bea Cukai Kembali Jadi Samsak Kritik Warganet, Ini Respons Sri Mulyani
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Bahlil: Apple Belum Tindak Lanjuti Investasi di Indonesia
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi