Perkuat Holding Asuransi, IFG Bakal Akusisi Mandiri Inhealth

Proses akusisi masih terus dimatangkan.

Perkuat Holding Asuransi, IFG Bakal Akusisi Mandiri Inhealth
Ketua Perbanas sekaligus Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan rencana holding BUMN Asuransi atau Indonesia Financial Group (IFG) yang akan mengakusisi saham PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth). 

Hal tersebut disampaikan Kartika disela acara Indonesia Financial Group International Conference 2022 di Jakarta (30/5). Pria yang akrab dipanggil Tiko ini menyatakan, nantinya Mandiri Inhealth akan masuk bagian dari IFG. 

"Kita ada beberapa rencana mungkin yang akan dijalani, nanti Mandiri Inhealth akan masuk," kata Tiko. 

Proses akusisi terus dimatangkan

Menyambung pernyataan tersebut, Direktur Utama IFG Robertus Bilitea menyebut aksi akusisi sebagai upaya memperkuat industri asuransi jiwa nasional. Dirinya mengatakan, saat ini proses akusisi masih terus dimatangkan. 

"Dengan Inhealth, akan kami konsolidasikan. Saat ini kami sedang diskusikan detailnya," kata Robertus. 

Hingga saat ini, Mandiri Inhealth masih menjadi anak usaha dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri). Berdasarkan komposisi kepemilikan saham, saat ini Bank Mandiri menggenggam 80 persen saham Inhealth, sedangkan sisanya dimiliki oleh PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo sebesar 10 persen dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk sebesar 10 persen.

IFG Life fokus ke retail dan digitalisasi

Dalam kesepatan tersebut Wakil Direktur IFG Hexana Tri Sasongko juga mengutarakan fokus bisnis IFG khususnya IFG Life ialah mengarah ke digitalisasi produk dan retail. Menurutnya segmen tersebut diperlukan untuk menjangkau nasabah lebih luas. 

"Ke depan, kami juga akan masuk ke bisnis retail. Ini potensinya besar dan belum dikembangkan," kata Hexana. 

IFG sendiri merupakan entitas usaha yang mendapat mandat untuk menerima pengalihan polis nasabah eks Jiwasraya. IFG mulai beroperasi sejak April 2021. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, total aset IFG berjumlah Rp21,3 triliun pada akhir 2021. Perinciannya, aset berbentuk investasi Rp13,98 triliun dan bukan investasi Rp7,32 triliun. 

Sepanjang 2021 IFG berhasil meraup pendapatan Rp86,39 miliar, sedangkan total bebannya Rp170,52 miliar. Dengan demikian IFG masih membukukan rugi Rp89,07 miliar pada 2021.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
Bahlil: Apple Belum Tindak Lanjuti Investasi di Indonesia
Medco Rampungkan Divestasi Kepemilikan di Blok Ophir Vietnam
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M