Tumbuh 24%, Bank Jago Kantongi Laba Rp22 Miliar

Nasabah tembus 11,1 juta, DPK capai Rp13,2 triliun.

Tumbuh 24%, Bank Jago Kantongi Laba Rp22 Miliar
Ilustrasi aplikasi Bank Jago. (Dok. Bank Jago)

Fortune Recap

  • Laba bersih Bank Jago tumbuh 24% menjadi Rp 22 miliar per akhir Maret 2024.
  • Kinerja cemerlang hasil dari strategi kolaborasi dengan ekosistem, seperti GoTo dan Bibit.
  • Mitra ekosistem memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan bisnis Bank Jago, dengan 65% nasabah funding berasal dari mitra ekosistem.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - PT Bank Jago Tbk (Bank Jago) mengawali kuartal I-2024 dengan mengantongi laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp 22 miliar per akhir Maret 2024 atau tumbuh 24 persen dari akhir Maret 2023 sebesar Rp 18 miliar.

Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung menjelaskan, kinerja yang cemerlang itu buah dari strategi kolaborasi dengan ekosistem yang konsisten. “Ini merupakan cara efektif untuk bertumbuh secara solid dan sejalan dengan aspirasi kami untuk meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta orang melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan,” ungkap Arief melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (26/4).

Mitra ekosistem strategis, lanjut Arief, di antaranya ekosistem GoTo dengan GoPay Tabungan serta platform reksadana online Bibit yang terhubung secara seamless dengan Aplikasi Jago. Kolaborasi itu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis Bank jago. Ini terlihat salah satunya dari jumlah nasabah funding Aplikasi Jago yang sebanyak 65 persen berasal dari mitra ekosistem.

Nasabah tembus 11,1 juta, DPK capai Rp13,2 triliun

ilustrasi Bank Jago (dok.jago.com)

Pada kuartal I-2024, bank digital ini juga berhasil menghimpun sejumlah 11,1 juta nasabah, termasuk 9 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago. Jumlah tersebut naik 3,6 juta nasabah dibandingkan pencapaian kuartal I-2023 yang mencapai 7,5 juta nasabah. 

Kenaikan jumlah nasabah funding sejalan dengan pertumbuhan DPK yang mencapai 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Tercatat, hingga akhir Maret 2024 DPK Bank Jago mencapai Rp 13,2 triliun, naik dari Rp 9,3 triliun per Maret 2023. Dari jumlah DPK tersebut, komposisi current account and savings account (CASA) mencapai 63 persen atau Rp 8,3 triliun, sedangkan komposisi term deposit (TD) mencapai 37 persen atau Rp 4,9 triliun.

Kredit Bank Jago tumbuh 32%

Ilustrasi aplikasi Bank Jago. (ShutterStock/T. Schneider)

Dari sisi penyaluran kredit, Bank Jago mencatatkan pertumbuhan sebesar 32 persen (yoy), dengan penyaluran kredit mencapai Rp 14,3 triliun pada kuartal I-2024. Pertumbuhan penyaluran kredit tercapai berkat strategi kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya. 

Penyaluran kredit Bank Jago, lanjut Arief, dilakukan secara berkualitas dan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Ini terlihat dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang sebesar 0,6 persen atau di bawah rata-rata industri perbankan sebesar 2,3 persen. Dengan demikian, seluruh pertumbuhan kinerja bank turut mendorong naiknya total aset Bank Jago menjadi Rp 22,5 triliun atau tumbuh 25 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 18 triliun.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

IDN Media Channels

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI