Resesi Ekonomi: Pengertian, Dampak, dan Penyebabnya

Resesi global di depan mata.

Resesi Ekonomi: Pengertian, Dampak, dan Penyebabnya
ilustrasi bangkrut (unsplash.com/Towfiqu Barbhuiya)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Resesi ekonomi adalah sebuah kondisi yang menggambarkan suatu negara mengalami kondisi aktivitas ekonomi yang buruk.

Istilah ini banyak digunakan sejak wabah corona melanda seluruh negara. Beberapa negara yang terancam akan mengalami ini adalah Jepang, Korea Selatan, China, bahkan Indonesia.

Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasannya dalam artikel di bawah ini.

Pengertian resesi ekonomi

ilustrasi uang (unsplash.com/Kenny Eliason)

Apa yang dimaksud dengan resesi? Resesi ekonomi atau resesi adalah kondisi penurunan atau memburuknya ekonomi pada sebuah negara.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, resesi adalah keadaan lesu, atau seolah-olah terhenti, kegiatan perdagangan, industri, serta menurunnya kegiatan dagang (industri).

Biro Riset Ekonomi Nasional Amerika Serikat atau NBER mengungkapkan resesi ditandai dengan penurunan dari seluruh aspek perekonomian dan berlangsung selama beberapa bulan.

Adapun ciri-ciri negara sedang dilanda resesi adalah sebagai berikut:

  • Tingginya angka pengangguran
  • Terjadi penurunan Produk Domestik Bruto (PDB)
  • Selama dua karta berturut-turut, pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif
  • Penurunan penjualan grosir-eceran.
  • Penurunan pendapatan riil.

Kondisi tersebut tidak hanya bisa terjadi selama beberapa bulan, bahkan bisa melanda sebuah negara bertahun-tau. Dapat dikatakan, resesi merupakan kontraksi besar-besaran pada seluruh kegiatan ekonomi.

Dampak resesi ekonomi

ilustrasi gelandangan (unsplash.com/Jon Tyson)

Apa yang terjadi jika resesi? Dapat dikatakan, resesi membuat perekonomian negara dapat berada di kondisi yang merugikan. Ketika resesi menimpa sebuah negara, maka hampir segala jenis bidang, baik skala kecil maupun besar akan mengalami dampaknya. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

PHK massal

Resesi membuat sektor riil harus memperlambat atau menahan kapasitas produksinya. Hal ini membuat beberapa perusahaan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal.

Kebarangkutan perusahaan

Dikarenakan tidak lagi memproduksi, perusahaan akan mengalami kerugian besar. Hal ini memungkin terjadinya kebangkrutan pada perusahaan.

Penurunan investasi

Dampak resesi ekonomi selanjutnya adalah penurunan kinerja instrumen investasi. Investor akan memilih menempatkan dananya pada bentuk investasi yang lebih aman.

Penyebab resesi ekonomi

ilustrasi demo buruh (unsplash.com/Mika Baumeister)

Faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya resesi? Setidaknya, ada tujuh penyebab terjadinya resesi ekonomi pada suatu negara, antara lain:

Guncangan ekonom

Guncangan ekonomi biasanya disebabkan oleh peristiwa yang dapat mengganggu perekonomian sebuah negara secara tak terduga. Contoh sederhananya adalah  pandemi Covid-19 yang menimpa seluruh negara.

Deflasi berlebihan

Deflasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan harga turun beberapa waktu. Hal ini tentu dapat berdampak pada penyusutan upah dan menekan harga.

Deflasi berlebihan ini akan menyerang kepada pemilik usaha yang turut mempengaruhi rusaknya ekonomi.

Inflasi berlebihan

Kebalikan dari deflasi, inflasi adalah kondisi yang membuat harga terus mengalami kenaikan. Inflasi berlebihan akan berdampak akan timbulnya resesi.

Gelembung aset

Gelembung aset merupakan peristiwa yang menimpa pada pasar saham dan properti. Investor yang panik akan melakukan tindakan gegabah dengan menjual sahamnya. Hal ini akan memicu resesi ekonomi.

Perkembangan teknologi

Meningkatnya perkembangan teknologi dapat memicu terjadinya resesi suatu negara. Sebagai contoh, pekerjaan manusia saat ini banyak yang telah diganti oleh robot atau Artificial Intelligence (AI).

Hal ini tentu akan memicu banyak pekerja yang harus kehilangan pekerjaannya.

Tingkat pengangguran yang tinggi

Bersinggungan dengan dampak sebelumnya, penyebab resesi ekonomi yang pertama adalah karena tingkat pengangguran yang tinggi. 

Fenomena ini akan berdampak pada peningkatan angka tindakan kriminal dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan hidup.

Nilai impor lebih besar dibanding ekspor

Impor merupakan kegiatan memasok barang-barang dari luar ke dalam negara. Impor dibutuhkan oleh sejumlah negara karena ketidakmampuan untuk memproduksi barang tersebut.

Akan tetapi, impor yang berlebihan akan membuat terjadinya defisit anggaran negara dan memicu terjadinya resesi ekonomi.

Resesi ekonomi adalah kondisi yang memburuknya perekonomian suatu negara. Saat ini, beberapa negara terancam akan mengalami hal ini. Untuk itu, perlu adanya penanganan dan pencegahan agar kondisi ini dapat diminimalisir.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Daftar Emiten Buyback Saham per Mei 2024, Big Caps!
Pabrik BATA Purwakarta Tutup, Asosiasi: Pasar Domestik Menantang