Jakarta, FORTUNE – Arah pergerakan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate tak kunjung turun hingga menjelang pertengahan tahun 2025. Tercatat, sejak Januari hingga April 2025, BI hanya menurunkan suku bunga acuan satu kali pada 2025 di Januari sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen.
Peneliti Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Abdul Manap Pulungan menyatakan bahwa rezim suku bunga tinggi dan tak kunjung turun membuat likuiditas mengering.
“BI rate, suku hingga yield surat berharga negara yang naik tak kunjung turun mendorong migrasi likuiditas perekonomian mengarah pada aset-aset berimbal hasil tinggi. Situasi diperparah dengan kebijakan efisiensi anggaran yang ‘kebablasan’ sehingga semakin menyusutkan perputaran likuiditas di sektor riil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Abdul melalui keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Rabu (7/5).