Jakarta, FORTUNE – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Hendra Lembong memandang kesepakatan tarif impor produk Indonesia ke Amerika Serikat (AS) menjadi 19 persen belum begitu berdampak terhadap kredit manufaktur bank.
Hal itu disampaikan Hendra di sela-sela konferensi persi paparan kinerja BCA di Jakarta, (30/7). Ia menyebut kondisi kredit manufaktur di BCA masih terlihat stabil dan belum kecenderungan perlambatan ataupun penambahan permintaan kredit dari pelaku usaha.
“Sejauh ini dampaknya ke kredit manufaktur kami lihat minim ya. Tapi kita lihat dan kita tunggu. Bulan Agustus ini sangat kritikal,” kata Hendra.