Untuk membantu Anda mendapatkan gambaran membuat anggaran keuangan pribadi, berikut contoh anggaran pribadi bulannya yang bisa dipahami.
1. Pendapatan
Gaji pokok bersih: Rp4.500.000
Pendapatan tambahan (bisnis makanan): Rp1.500.000
Total pendapatan: Rp6.000.000
2. Pengeluaran
Sewa rumah: Rp1.000.000
Listrik dan air: Rp300.000
Makanan: Rp1.000.000
Transportasi: Rp250.000
Belanja bulanan: Rp400.000
Hiburan/rekreasi: Rp200.000
Total pengeluaran: Rp3.150.000
3. Tabungan dan investasi
4. Dana darurat
Anggaran bulanan
= Rp6.000.000 - (Rp3.150.000 + Rp900.000 + Rp1.500.000)
= Rp450.000 (sisa uang)
Contoh alokasi anggaran di atas menunjukkan kondisi keuangan positif dan perencanaan efektif. Sisa uang tersebut dapat dialokasi pada pos pengeluaran penting lainnya.
Dalam pengelolaan keuangan, anggaran bulanan penting untuk disusun secara rinci. Pada kenyataannya, masih sedikit yang belum membuat anggaran bulanan secara rutin.
Dilansir data Survei GoodStats, ada 37,5 persen responden yang membuat anggaran keuangan secara rutin, mayoritas masih belum melakukannya.
“Kebiasaan mencatat pemasukan dan pengeluaran, serta merencanakan alokasi gaji bulanan memang masih tergolong rendah di kalangan masyarakat,” ungkap lip M. Aditya, Managing Editor GoodStats, dikutip Kamis (8/5).
Dengan mengikuti cara membuat anggaran pribadi bulanan di atas, keuangan Anda bisa direncanakan lebih baik dan terencana. Semoga bermanfaat!