FINANCE

Survei: Fintech Lending Sanggup Bantu Pembiayaan UMKM Saat Pandemi

Fintech lending berupaya memenuhi selisih pembiayaan UMKM.

Survei: Fintech Lending Sanggup Bantu Pembiayaan UMKM Saat PandemiPerajin memproduksi kerajinan dari rotan di Sentra Rotan, Jakarta, Kamis (14/10/2021). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.
11 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Riset perusahaan teknologi finansial Investree dan Tenggara Strategics menunjukkan peran fintech lending dalam menyokong pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) selama pandemi Covid-19 berlangsung. Simpulan laporan tersebut adalah fintech lending sanggup mendukung usaha kecil bertahan dalam krisis.

Menurut kajian bertajuk Beyond Lending: Membangun Ketahanan UMKM di Masa Pandemi COVID-19 (Studi Kasus Investree 2021), lebih dari 60 persen usaha mikro mengalami penurunan pendapatan selama wabah merebak.

Meski demikian, 59 usaha mikro sanggup bangkit setelah mendapat pembiayaan modal usaha dari Investree. Lalu, 39 persen responden bisa bertahan dengan mencegah penurunan maupun mempertahankan pendapatan.

Menurut survei itu juga, sekitar 41 persen responden melaporkan mampu meningkatkan pendapatan, dan 55 persen sanggup mempertahankan kinerja pemasukannya.29 persen usaha kecil dan 22 persen usaha menengah harus memberhentikan pekerja ketika COVID-19 mewabah. Namun, usai meraih pinjaman, 21 persen usaha kecil sanggup bangkit dan kembali mempekerjakan karyawan baru, dan 63 persen bisa mempertahankan pekerjanya sehingga mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Ini bukti bahwa akses pembiayaan fintech lending dapat menjadi alternatif modal kerja yang menguntungkan sekaligus kaya manfaat bagi pertumbuhan bisnis pengusaha,” kata Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, dalam keterangan kepada media, dikutip Senin (11/4).

Survei ini dilakukan terhadap 275 responden peminjam investree, terdiri dari 164 usaha mikro, 74 usaha kecil, dan 37 usaha menengah. 52 persen responden berasal dari Yogyakarta, 27 persen Jabodetabek, 6 persen Jawa Barat, 2 persen Jawa Timur, dan 1 persen luar Jawa.

Adrian menyatakan 39 persen peminjam baru kali pertama menerima pinjaman dari Investree. Segmen peminjamnya adalah usahaa mikro 37 persen, kecil 47 persen, dan menengah 30 persen.

Peran fintech lending

Tips aman meminjam uang dari fintech
Jirsak/Shutterstock

Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UMKM pada 2019, 60,5 persen output perekonomian atau produk domestik bruto (PDB) Indonesia disumbang oleh UMKM. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam usaha ini juga besar, yakni 119,6 juta orang atau hampir 97 persen dari total angkatan kerja Indonesia.

Kajian Badan Pusat Statistik (BPS) berjudul Analisis Hasil Survei Dampak Covid-19 terhadap Pelaku Usaha pada 2020 menunjukkan 69,02 persen usaha kecil, atau 7 dari 10 usaha, membutuhkan bantuan modal usaha selama wabah. 

Sebanyak 60 persen responden usaha kecil sudah mengenal pinjaman digital, menurut survei dari Mandiri Institute bertajuk Situasi Teknini UMKM Kuartal IV 2021. Namun, baru 38 persen UMKM yang meminjam dari layanan tersebut.

“Minat meminjam di masa depan lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal (bunga yang rendah lebih meningkatkan minat dan ketidakpastian kondisi ekonomi lebih menurunkan minat) dibandingkan kebutuhan internal usaha,” demikian riset Mandiri Institute.

Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan (AFPI), Kuseryansyah, sempat mengatakan, total kebutuhan pembiayaan UMKM nasional berdasarkan catatan Bank Dunia mencapai Rp2.650 triliun. Namun, dari jumlah tersebut, industri keuangan masih menyalurkan pinjaman Rp1.100 triliun. Selisih yang perlu dilayani sekitar Rp1.500 triliun.

Gap kredit ini bisa dikatakan sebagai segmen yang unbankable dan mengatasi gap kredit itu merupakan visi misinya fintech lending,” ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Berdasarkan Statistik Fintech Lending Otoritas Jasa Keuangan (OJK), akumulasi penyaluran pinjaman pada Desember tahun lalu mencapai Rp295,85 triliun, atau meningkat hampir 2 kali lipat ketimbang Rp155,90 triliun pada periode sama 2020. Pembiayaan kepada UMKM pada 2021 menyumbang 52,44 persen dari total pembiayaan.

Related Topics