FINANCE

Twitter Kenakan Tarif untuk Autentikasi 2FA dengan SMS Mulai Maret

Autentikasi itu hanya pelanggan Twitter Blue.

Twitter Kenakan Tarif untuk Autentikasi 2FA dengan SMS Mulai Maretilustrasi Twitter (unsplash.com/Claudio Schwarz)
20 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Twitter baru saja mengumumkan perubahan kebijakan untuk fitur autentikasi dua faktor (two-factor authentication/2FA) pada platformnya. Pengenaan tarif akan ditetapkan bagi pengguna yang menggunakan fitur autentikasi 2FA via layanan SMS.

Melalui blog resminya, Senin (20/2), Twitter mengumumkan kebijakan tersebut akan berlaku mulai 20 Maret 2023.

Sebagai alternatif, pengguna media sosial ini bisa menggunakan cara lain untuk mengautentikasi akunnya ketika login, yakni melalui aplikasi autentikasi, maupun kunci keamanan (private key).

Beberapa aplikasi autentikasi yang dapat digunakan yakni, Google Autenthicator, Authy, dan Authenticator App2Stable, demikian laman Tekno Kompas.

2FA merupakan fitur yang mengharuskan pengguna untuk mengetik kata sandinya, dan kemudian memasukkan kode atau kunci keamanan untuk mengakses akunnya. Itu salah satu metode utama pengguna untuk menjaga keamanan akun Twitternya.

Pengguna yang menggunakan 2FA berbasis SMS nantinya mesti memasukkan suatu kode yang dikirimkan untuk bisa masuk ke akun Twitternya.

Meski demikian, menurut Twitter, pengguna yang menonakifkan fitur autentikasi 2FA berbasis SMS tidak secara otomatis akan memutuskan hubungan nomor teleponnya dari akun Twitter.

Alasan Twitter

twitter
ilustrasi twitter (pexels.com/Brett Jordan)

Dalam pengumumannya, Twitter beralasan bahwa perubahan kebijakan autentikasi 2FA berbasis SMS ini dilakukan karena telah terjadi sejumlah kasus penyalahgunaan.

“Meskipun secara historis merupakan bentuk 2FA yang populer, sayangnya kami telah melihat 2FA berbasis nomor telepon digunakan dan disalahgunakan oleh aktor jahat,” begitu pengumuman manajemen Twitter.

Akun @TitterTakeover via cuitannya mensinyalir Twitter mengubah kebijakannya karena adanya perusahaan telekomunikasi yang menggunakan akun bot untuk keperluan spam 2FA. Akibat tindakan tersebut, media sosial itu dilaporkan merugi sekitar US$60 juta per tahun.

Menariknya, Elon Musk, sang CEO Twitter, melakukan retweet dari cuitan tersebut, dan mengatakan “Ya”.

Twitter Blue

Aplikasi Twitter. (Shutterstock/Sattalat Phukkum)

Related Topics