Partisipasi Perempuan di UMKM Belum Optimal, DANA Upayakan Hal Ini

- Program SisBerdaya dan DisBerdaya diluncurkan DANA untuk mengatasi kesenjangan gender di UMKM
- Partisipasi perempuan dalam ekonomi baru mencapai 10 persen, sementara keberlanjutan usaha milik perempuan hanya 5,5 persen
- SisBerdaya dan DisBerdaya memberikan dampak signifikan bagi pelaku UMKM, seperti peningkatan kapasitas produksi dan pendapatan
Jakarta, FORTUNE - DANA, platform teknologi finansial (fintech), kembali mengusung program unggulan SisBerdaya dan DisBerdaya. Inisiatif yang diumumkan dalam konferensi pers pada Rabu (7/5) ini secara spesifik menargetkan pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dikelola perempuan, termasuk perempuan penyandang disabilitas, sebagai langkah nyata mengatasi kesenjangan gender yang masih kentara pada sektor ini.
Langkah DANA ini selaras dengan perhatian Bank Indonesia terhadap partisipasi perempuan dalam sektor UMKM yang dinilai belum optimal. Deputi Direktur Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau Bank Indonesia, Sri Noerhidajati, menyebut banyak pelaku usaha perempuan menghadapi tantangan signifikan untuk mempertahankan keberlanjutan bisnis, meskipun memiliki potensi serupa dengan pengusaha laki-laki.
Sri mengutip data dari UN Women pada 2022 yang menunjukkan partisipasi perempuan dalam inisiasi usaha baru hanya mencapai 10 persen. Lebih lanjut, tingkat keberlanjutan usaha milik perempuan tercatat hanya 5,5 persen, tertinggal dari usaha milik laki-laki yang mencapai 8,1 persen. Padahal, dia menegaskan, peningkatan keterlibatan ekonomi perempuan berkorelasi positif dengan pertumbuhan perekonomian.
"Pemberdayaan ekonomi perempuan berkontribusi langsung terhadap peningkatan diversifikasi ekonomi, dan kesetaraan pendapatan. Sehingga diperkirakan untuk dapat menutup kesenjangan gender secara global dapat meningkatkan US$7 triliun ke perekonomian dunia," kata dia.
Keresahan serupa tecermin pada hasil survei internal DANA pada 2024. Direktur Komunikasi DANA, Olavina Harahap, memaparkan data survei tersebut mengungkap 74 persen UMKM yang dikelola perempuan kesulitan menjangkau pasar. Tantangan lain termasuk keterbatasan pengembangan keterampilan (57 persen), kesulitan membangun jaringan (51 persen), terbatasnya akses mentoring, dan rendahnya literasi digital.
Menjawab tantangan-tantangan tersebut, DANA melalui program SisBerdaya dan DisBerdaya berkomitmen membuka peluang baru bagi UMKM perempuan.
"Melalui SisBerdaya dan DisBerdaya, kami berkomitmen untuk memperluas akses terhadap teknologi, inklusi dan literasi keuangan, dan pendampingan bisnis demi meningkatkan daya saing UMKM," kata Olavina.
Sejak pertama kali diperkenalkan pada 2023, program SisBerdaya dan DisBerdaya telah menunjukkan dampak positif signifikan bagi pelaku UMKM perempuan di berbagai daerah. Capaian kumulatif program ini antara lain: diikuti total lebih dari 4.500 pelaku UMKM; pelatihan intensif melibatkan peserta dari 29 provinsi di Indonesia; rata-rata kapasitas produksi finalis dan pemenang meningkat hingga 126 persen; rata-rata pendapatan finalis dan pemenang meningkat hingga 113 persen; dan 99 persen partisipan merasa bisnisnya terbantu oleh pendanaan yang difasilitasi melalui program ini.