Jakarta, FORTUNE – Optimisme konsumen yang menguat pada awal tahun ini diperkirakan meredup seiring pengetatan pembatasan akibat kasus penularan COVID-19 varian Omicron. Menurut kepala ekonom BCA, David Sumual, indeks keyakinan konsumen (IKK), lebih-lebih pada bulan ini, akan melemah.
“Indeks keyakinan konsumen yang disurvei di Februari ini kemungkinan masyarakat akan lebih pesimistis karena melihat kondisi ekonomi secara keseluruhan akan ada perlambatan,” kata David kepada Fortune Indonesia, Senin (14/2).
Bank Indonesia mencatat IKK pada Januari mencapai 119,6, atau lebih tinggi dari 118,3 pada Desember 2021. Sebagai perbandingan, IKK bahkan hanya 84,9 pada Januari 2021. Jika poin tercetak di atas 100, itu mengindikasikan optimisme publik terhadap kondisi perekonomian, dan sebaliknya di bawah 100 menyiratkan pesimisme.
“Survei konsumen Bank Indonesia pada Januari 2022 mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi menguat,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, Jumat (11/2). Menurutnya, optimisme konsumen itu didorong oleh membaiknya persepsi terhadap kondisi ekonomi saat ini, terutama persepsi terhadap penghasilan saat ini dan pembelian barang tahan lama.
Menurut David, IKK tersebut diakibatkan oleh peningkatan belanja masyarakat—terutama barang sekunder dan tersier—sejak kuartal keempat tahun lalu, karena terjadi pelonggaran pembatasan mobilitas.