FINANCE

Bank DKI Kantongi Laba Rp727,36 miliar di 2021, Ini Pendorongnya

Aset Bank DKI capai Rp70,74 triliun di 2021.

Bank DKI Kantongi Laba Rp727,36 miliar di 2021, Ini PendorongnyaIlustrasi Bank DKI/Shutterstock Farzand01
10 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pada tahun 2021, PT. Bank DKI (Bank DKI) mencatatkan laba bersih senilai Rp727,36 miliar atau tumbuh 25,27 persen year on year (yoy) dari laba 2020 sebesar Rp580,64 miliar. 

"Perolehan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang tumbuh 45,9 persen yoy sehingga mencapai Rp1,3 triliun di tahun 2021," kata Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (10/3). 

Pertumbuhan kredit Bank DKI mencapai 8,52%

Fidri menyampaikan, penyaluran kredit dan pembiayaan miliknya di tahun 2021 mencapai Rp38,70 triliun tumbuh 8,52 persen (yoy) dari tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp35,67 triliun. 

Dirinya mengatakan, pencapaian pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut berada diatas pertumbuhan kredit industri perbankan tahun 2021 sebesar 5,24 persen. 

Direktur Keuangan Bank DKI, Romy Wijayanto menjelaskan, pertumbuhan kredit ini didorong oleh pertumbuhan segmen kredit mikro yang tumbuh 31,75 persen dari semula tercatat sebesar Rp1,47 triliun per Desember 2020 menjadi sebesar Rp1,93 triliun per Desember 2021. 

"Hal tersebut sejalan dengan upaya Bank DKI dalam mendorong penyaluran kredit kepada sektor UMKM, termasuk diantaranya Sindikasi Kredit dan Pembiayaan kepada PT Permodalan Nasional Madani sebesar Rp4 triliun," jelas Romy.

DPK tumbuh kuat 17,96%, ini rinciannya

Sementara itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) di tahun 2021 mencapai Rp57,71 triliun, tumbuh 17,96 persen dari Rp48,92 triliun per Desember 2020. 

Romy menyatakan, pertumbuhan DPK tersebut berada diatas rata-rata pertumbuhan DPK industri perbankan tahun 2021 sebesar 12,21 persen. Pertumbuhan DPK tersebut diiringi dengan perbaikan struktur dana yang dimiliki sehingga rasio Current Account Saving Account (CASA) dapat meningkat  dari Rp45,49 persen menjadi sebesar 51,37 persen di tahun 2021. 

Lebih lanjut Romy menyampaikan, pertumbuhan DPK terutama didukung oleh pertumbuhan Giro sebesar 58,92 persen dari Rp11,17 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp17,76 triliun pada tahun 2021. 

Sementara itu pada segmen tabungan juga meningkat 7,29 persen dari Rp11,07 triliun pada 2020 menjadi Rp11,88 triliun pada 2021. Adapun Deposito juga meningkat 5,22 persen dari Rp26,67 triliun pada 2020 menjadi Rp28,06 triliun pada 2021.  

Related Topics