Hingga Oktober, Realisasi KPR Bersubsidi Capai Rp3,85 triliun
Program KPR Bersubsidi FLPP telah bangun 106.014 unit rumah.

03 November 2021
Jakarta, FORTUNE - Sejak awal tahun 2021 hingga Oktober 2021, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF) berhasil mengalirkan dana pendamping untuk mendukung penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebesar Rp3,85 triliun.
Realisasi dana tersebut telah membangun sebanyak 106.014 unit rumah dari total 178.728 unit rumah yang direalisiasikan oleh Pemerintah secara keseluruhan.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam kunjungan kerjanya pada Selasa (2/11) meninjau salah satu perumahan FLPP yaitu Andika Berkah Residence 3 yang terletak di Kelurahan Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Selama kunjungan kerja tersebut Suahasil Nazara berkesempatan meninjau rumah dan berdialog dengan para debitur. Selain dijadikan sebagai tempat tinggal, banyak dari rumah warga yang juga berfungsi sebagai tempat usaha kecil yang menghidupkan ceruk ekonomi warga masyarakat di daerah tersebut.
Realisasi KPR FLPP Sejak 2018 capai Rp8,27 triliun
Terhitung sejak Agustus 2018 hingga saat ini, SMF telah berhasil merealisiasikan penyaluran dana KPR FLPP mencapai Rp8,27 triliun untuk 239.082 unit rumah yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.
Dukungan SMF pada KPR FLPP, merupakan realisasi dari peran Perseroan sebagai fiscal tools Pemerintah. SMF berperan dalam mengurangi beban fiskal Pemerintah dengan membiayai porsi 25 persen pendanaan KPR FLPP, sehingga Pemerintah hanya menyediakan 75 persen dari total pendanaan FLPP dari semula yang sebesar 90 persen.
Dalam menjalankan program ini, SMF juga bersinergi dengan Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) dalam mengalirkan dana pendampingan porsi perbankan untuk Pembiayaan KPR FLPP yang ditujukan kepada Bank Penyalur.
KPR subsidi sokong PDB ekonomi
Peran dan fungsi SMF dalam mendukung peningkatan kapasitas penyaluran pembiayaan perumahan memiliki andil terhadap kinerja makro ekonomi.
Hal tersebut tertuang dalam hasil penelitian International Trade and Analysis Policy Studies, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (FEM IPB).
Dimana pada saat kondisi sebelum pandemi Covid-19, setiap penyaluran dana Rp1 triliun dari SMF akan meningkatkan PDB sebesar 0,27 persen. Tak hanya itu, penyaluran dana juga mendukung konsumsi rumah tangga sebesar 0,67 persen serta investasi sebesar 4,5 persen. Penyaluran KPR subsidi juga meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar 0,5 persen.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengungkapkan, dana yang dialirkan SMF dalam mendukung Program KPR FLPP ini merupakan amanat Pemerintah melalui Kementerian Keuangan kepada SMF, dari rakyat untuk rakyat.
“Ini merupakan wujud dari kehadiran negara untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Di mana dana yang dialirkan untuk KPR Subsidi ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang digunakan sebesar-besarnya demi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” pungkas Ananta.
KPR masih tumbuh 7,8%
Bank Indonesia (BI) mencatat, hingga akhir September 2021, penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) menunjukkan peningkatan dari 7,8 persen (yoy) menjadi 9,4 persen (yoy). Peningkatan itu terjadi pada seluruh tipe KPR di DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
Disisi lain, kredit Real Estate dan Konstruksi tercatat melambat. Kredit Real Estate tumbuh -1,6 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan pertumbuhan negatif bulan Agustus 2021 -1,3 persen (yoy), terutama pada real estate perumahan flat/apartemen.
Sedangkan untuk kredit konstruksi mengalami perlambatan, dari 4,4 persen (yoy) pada Agustus 2021 menjadi 3,9 persen (yoy) pada bulan September, terutama didorong oleh perlambatan konstruksi bangunan jalan raya.