FINANCE

Ini Cara Bijak Mengelola Keuangan Kala Kenaikan Biaya Medis

Penyakit obesitas menjadi salah satu pemicu ramainya RS.

Ini Cara Bijak Mengelola Keuangan Kala Kenaikan Biaya MedisIlustrasi produk medis/Pexels
13 September 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kenaikan biaya medis tak dapat dihindari selepas pandemi covid-19 yang sudah mulai berakhir. Survei Mercer Marsh Benefits (MMB) 2021-2023 tentang Estimated Medical Trend Summary mencatat bahwa ada peningkatan inflasi medis di Indonesia selama 3 tahun terakhir hingga mencapai 13,6 persen pada tahun 2023. Padahal pada tahun 2022 inflasi medis hanya 12,3 persen. Level tersebut lebih tinggi dari proyeksi Asia di angka 11,5 persen.

Menanggapi hal tersebut, Perencana Keuangan & Founder Daya Uang, Metta Anggriani memberikan tips mengenai cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk menghadapi kenaikan biaya medis.

“Mengelola keuangan dengan baik adalah cara yang paling utama dalam menyiasati kenaikan biaya medis. Masyarakat perlu mengatur budget dan membuat pos-pos kebutuhan untuk menjaga kesehatan setiap bulannya, termasuk menebalkan dana darurat,” kata Metta saat Webinar Allianz Life Indonesia mengenai Biaya Medis di Jakarta, Rabu (13/9).

Selain itu, Metta juga mengingatkan masyarakat untuk memastikan diri dan keluarga terdaftar menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan yang aktif seperti BPJS, dan juga melakukan evaluasi berkala terhadap kondisi kesehatan (Medical Check Up) dan keuangan (Financial Check Up) maupun produk-produk asuransi yang dimiliki.

Penyakit obesitas menjadi salah satu pemicu ramainya layanan RS

Dua orang tenaga kesehatan berjalan di salah satu ruang perawatan Rumah Sakit Modular Pertamina di Jakarta, Jumat (6/8/2021).
ANTARA FOTO/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr/Handout/wsj

Sementara itu, Dokter Penyakit Dalam Rumah Sakit Premier Bintaro, dr. Ariska Sinaga menyatakan bahwa naiknya biaya medis diakibatkan oleh mulai ramainya pelayanan di Rumah Sakit (RS). Ia menyebut, kondisi pasca pandemi membuat masyarakat tidak takut untuk ke rumah sakit untuk pengobatan ataupun menjalani terapis. Selain itu, penyakit obesitas juga menjadi salah satu meningkatnya layanan di RS dan memicu peningkatan biaya.

“Menurut Asia Pacific Personal Habits Survey 2022, hal ini antara lain dilatarbelakangi oleh gaya hidup masyarakat selama pandemi yang tidak sehat, khususnya pada Gen Z dan milenial. Kondisi ini meningkatkan timbulnya penyakit seperti obesitas maupun penyakit metabolis,” kata Ariska.

Ia menambahkan, ketersediaan jumlah nakes di Indonesia yang tidak sebanding dengan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan memicu kenaikan biaya medis. Hal tersebut ditambah dengan kemajuan teknologi terbaru dari dunia medis dan kedokteran secara keseluruhan.

Peningkatan biaya medis picu repricing di asuransi

pendaftaran Pre existing condition
ilustrasi pendaftaran Pre existing condition (pexels.com/Mikhail Nilov)

Related Topics