LUXURY

Menapaki Seni dan Sejarah Kraton Lewat Jamuan di Royal Ambarrukmo

Royal Ambarukmo Yogyakarta ikut menjamu para delegasi G20.

Menapaki Seni dan Sejarah Kraton Lewat Jamuan di Royal AmbarrukmoTari Jawa Klasik tetap dilestarikan dan ruti digelar di Pendopo Agung Ambarrukmo/Dok. Ambarrukmo Yogyakarta
23 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Yogyakarta, FORTUNE - Ambarrukmo, sebuah hotel yang pernah berjaya di era kepemimpinan Presiden Soekarno ini menjadi salah satu hotel mewah berstandar internasional pertama di Indonesia. Hotel Ambarrukmo dibuka pada tahun 1966 sebagai hotel mewah pertama di Yogyakarta.

Tak lekang dimakan zaman, Royal Ambarrukmo Yogyakarta kini mengambil peran dalam catatan pelaksanaan forum G20 Education Working Group Meeting pada Presidensi G20 Indonesia tahun 2022. Bukan kebetulan semata, sebab Yogyakarta tidak hanya dikenal sebagai Kota Pendidikan, tapi juga sebagai pusat budaya Jawa atau yang kerap dijuluki sebagai “The Heart of Java”. 

Demikian disampaikan Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X saat membacakan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Welcome Dinner kegiatan First Education Working Group Meeting G20 Indonesia 2022 di Bale Kambang, Royal Ambarrukmo Hotel, Yogyakarta pada Rabu (16/03). 

Sebagai hotel legendaris, Royal Ambarrukmo menghadirkan ingatan dalam sentuhan keindahan karya seni kuliner dan minuman kesukaan Raja-Raja Kraton Yogyakarta yang tercipta penuh makna di era Sri Sultan Hamengku Buwono VII hingga Sri Sultan Hamengku Buwono IX, yang disebut Ladosan Dhahar Kembul Bujana. Para tamu delegasi G20 serta tamu dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pun diajak untuk menikmati kisah dan nilai filosofi dari menu-menu yang dihadirkan saat Ladosan Dhahar Kembul Bujana ini berlangsung.

Ladosan Dhahar Kembul Bujana dan filosofi para raja

description
Prosesi Ladosan Dhahar Kembul Bujana di Hotel Ambarrukmo Yogyakarta/Dok. Ambarrukmo Yogyakarta

Tak sembarang menu yang disajikan. Keunikan yang menjadi daya tarik tamu-tamu yang hadir pada jamuan makan malam, dimeriahkan dengan sajian tari klasik Srimpi Pandhelori yang dibawakan oleh sanggar tari Royal Ambarrukmo. Srimpi Pandhelori merupakan tari klasik Yogyakarta yang bertemakan nilai-nilai baik dan buruk dalam kehidupan manusia. Tari ini diciptakan pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VII yang berkuasa pada tahun 1877-1921.

Ladosan Dhahar Kembul Bujana merupakan tradisi makan mirip dengan tatanan fine dining. Konsep makan yang mengadaptasi dari tradisi makan ala bangsawan Kraton Yogyakarta dengan melibatkan beberapa orang untuk memberikan pelayanan secara eksklusif. Ladosan Dhahar Kembul Bujana ini memiliki arti jamuan makan bersama dengan pelayanan khusus. Mereka yang melayani jamuan ini khusus mengenakan pakaian tradisional yang identik dengan para abdi dalem asli, untuk wanita dengan mengenakan kemben dan kain jarik, sementara untuk pelayan laki-laki mengenakan busana peranakan, kain jarik, dan blangkon. 

Aslinya mereka yang melayani dalam tradisi Ladosan Dhahar Kembul Bujana ini dilakukan oleh para abdi dalem di Kraton Yogyakarta, tanpa mengenakan alas kaki, dan juga mengenakan Samir yang menjadi penanda bahwa Abdi Dalem yang memakainya sedang menjalankan tugas. 

Adaptasi prosesi Ladosan Dhahar Kembul Bujana di Royal Ambarrukmo

Prosesi Ladosan Dhahar Kembul Bujana di Hotel Ambarrukmo Yogyakarta/Dok. Ambarrukmo Yogyakarta

Related Topics