Rekor, Harga Barang Mewah Mengalami Kenaikan Tertinggi Sejak 2019
Harga komoditas fesyen wanita naik hingga Rp50,3 juta.
Jakarta, FORTUNE - Harga rata-rata barang mewah secara global dilaporkan mencapai level tertinggi dalam kurun waktu empat tahun terakhir.
Perusahaan analisis retail, EDITED, dalam penelitian mendapati kenaikan harga sebesar tujuh persen pada 2022 dibandingkan tahun lalu. Persentase tersebut masih belum seberapa jika dibandingkan dengan 2019. Pasalnya harga rata-rata barang mewah melonjak sebesar 25 persen. Apa saja komoditas fesyen yang harganya melambung?
Komoditas fesyen mengalami kenaikan harga tertinggi
Kenaikan harga paling terasa terjadi pada komoditas fesyen pakaian luar wanita. Harga rata-rata untuk sektor ini naik hingga Rp50,3 juta. Hal yang tidak jauh berbeda juga terjadi pada penjualan tas wanita dengan harga rata-rata yang melonjak 22 persen sejak 2019.
Data EDITED menunjukkan, kenaikan tersebut terjadi lantaran pakaian luar dan tas wanita diproduksi dengan konstruksi yang rumit dan biaya produksi yang mahal.
Sementara itu, fenomena yang sama juga dirasakan pada penjualan pakaian luar pria. Terjadi kenaikan harga rata-rata Rp49 juta. Penelitian EDITED menemukan kedua komoditas fesyen tersebut mengalami kenaikan 20 persen sejak 2019.
Di sisi lain, sneaker mewah pria yang beberapa tahun belakangan menunjukkan hype-nya juga melonjak hingga 10 persen. Peningkatan sneaker mewah pria turut disusul oleh harga rata-rata kaos pria sebesar 55 persen sejak 2019.
Hal itu terlihat dengan naiknya harga kaos berbahan katun berlogo Prada yang pada 2019 dijual Rp10,9 juta. Item tersebut kini dibanderol Rp13,7 juta dan ini telah terjadi peningkatan sebanyak 25 persen. Hal yang sama juga dialami pada penjualan kaos katun berlogo Balenciaga yang kini dibanderol Rp9,6 juta padahal sebelumnya sekitar Rp8,8 juta.
Faktor kenaikan harga barang mewah
Penelitian EDITED mengungkap sejumlah faktor sebagai biang di balik kenaikan harga rata-rata untuk sejumlah barang mewah. Seperti kenaikan harga komoditas lain di dunia, penyebabnya tak lain adalah serangan yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina sejak akhir Februari tahun ini. Kenaikan harga minyak global yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan melambat juga jadi penyebabnya.
Di sisi lain, EDITED juga mendapati pengaruh lockdown yang diberlakukan Cina pada kenaikan harga rata-rata barang mewah. Beberapa faktor tersebut diyakini menyebabkan kenaikan harga rata-rata untuk barang mewah akan terus berlanjut untuk sementara waktu.
EDITED memperkirakan faktor-faktor yang disebutkan juga menyebabkan perekonomian bakal anjlok. Hal lain yang tak terelakkan, yakni dampak perang berkelanjutan yang berpotensi menghambat jalur distribusi bahkan pembatasan bahan khusus. Meski demikian, penelitian EDITED mendapati peningkatan penjualan barang mewah sebesar 21 persen sejak empat tahun yang lalu.