LUXURY

Rolex Umumkan Kenaikan Harga di 2023

Kenaikan harga dibatasi hingga sekitar 2,5%.

Rolex Umumkan Kenaikan Harga di 2023Rolex Cosmograph Daytona/Dok. Rolex
06 January 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE -  Sudah menjadi rahasia umum jika minat terhadap jam tangan Rolex tak pernah surut. Namun, awal 2023 merek jam tangan mewah asal Swiss ini mengumumkan kenaikan harga pada 1 Januari. Kenaikan harga ini dibatasi rata-rata sekitar 2,5 persen bergantung modelnya.

Tahun lalu Rolex sebenarnya sudah menaikkan harga antara 4-10 persen di Eropa, menyusul Inggris dengan kenaikan sekitar 5 persen. Kenaikan harga kembali dilakukan menjadi 3,7 persen di Eropa, sedangkan di Amerika Serikat kenaikan mulai dari kisaran 2 persen hingga 6 persen.

Melonjaknya harga di ini turut dipengaruhi dolar yang tidak stabil dan situasi ekonomi belakangan. Namun, secara umum permintaan yang meningkat di tengah pasokan yang terbatas jadi faktor utama.

Melansir Watchpro, di Inggris harga Oystersteel Submariner tanpa tanggal naik sebesar £200 (2,7 persen dari £7.500 menjadi £7.700.

Sementara, bagi yang masuk dalam daftar tunggu untuk Daytona harus mencari tambahan £350 karena harganya telah naik 2,9 persen menjadi £12.500. Adapun untuk Day-Date white gold 40mm, melonjak dari £31.450 menjadi £35.000, naik 11,3 persen.

Faktor inflasi dan minat investasi barang mewah

source_name

Kenaikan harga besar-besaran juga terjadi di pasar sekunder beberapa tahun terakhir. Lagi-lagi meroketnya permintaan dan melonjaknya inflasi baik di pabrik maupun ritel selama 12 bulan terakhir juga jadi alasan Rolex menaikkan harga.

Misalnya, pada Oyster Perpetual Datejust 41 mm, harga pada tahun 2020 adalah £6.300, dan jam tangan yang sama dapat dibeli hari ini seharga £6.800, naik 7,9 persen dalam kurun waktu tiga tahun. Sebagian besar arloji dalam katalog memiliki kenaikan harga di atas inflasi, dalam kisaran 20 persen selama tiga tahun.

Melansir Pursebob, harga Rolex juga terkerek seiring meningkatnya investasi terhadap barang mewah. Tepat setelah puncak pandemi, investor mencari aset yang terdiversifikasi untuk memarkir uang mereka dan terus menghasilkan keuntungan. Demikian pula para investor kripto yang menyerok keuntungan dari pasar kripto yang sedang booming pada saat itu. Mereka beralih ke investasi alternatif, seperti jam tangan bergengsi. Fenomena ini membuat Rolex kian langka. Seperti Daytona, hampir tidak mungkin dibeli di toko.

Namun, ketika nilai cryptocurrency turun dan laju ekonomi perlahan merayap, pasar penjualan kembali jam tangan mewah juga mendapat pukulan besar. Saat ini, ada lebih banyak jam tangan Rolex di pasar penjualan kembali dengan harga yang lebih kompetitif dari sebelumnya.

Related Topics