LUXURY

Singapura Negara Paling Aman untuk Traveling. Bagaimana Indonesia?

7 indikator risiko bepergian jadi pertimbangan keamanan.

Singapura Negara Paling Aman untuk Traveling. Bagaimana Indonesia?Marina Bay, Singapura, dengan latar salah satu bangunan termahal di dunia. (Pixabay/Sasint)
21 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan rintisan AS, The Swiftest merilis laporan berjudul The Deadliest and Safest Travel Destinations In 2022. Laporan yang diterbitkan pada 1 Desember 2022 itu berisi daftar 50 negara paling aman dan paling tidak aman untuk traveling atau bepergian. 

Dilansir dari Lifestyle Asia, Rabu (21/12) The Swiftest melakukan studi itu dengan mempertimbangkan tujuh faktor untuk menentukan indeks keamanan perjalanan (travel safety index). Faktor risiko bepergian ke negara lain bergantung dari banyak variabel, termasuk pilihan menginap atau cara bepergian individu

Dari indikator tersebut, Singapura menjadi negara paling aman di dunia untuk bepergian. Namun, Indonesia justru ada di daftar negara paling tidak di dunia. Lalu apa saja pertimbangannya?

Indikator negara paling aman untuk berwisata

1. Tingkat pembunuhan

Jumlah kasus pembunuhan per 100.000 orang.

2. Tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas

Perkiraan tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas per 100.000 orang.

3. Tingkat kematian akibat keracunan

Tingkat kematian terkait keracunan yang tidak disengaja per 100.000 orang

4. Tingkat kematian akibat gaya hidup tidak bersih

Tingkat kematian terkait sanitasi dan air yang tidak aman, serta kurangnya kebersihan per 100.000 orang

5. Berkurangnya usia karena penyakit menular

Jumlah tahun hidup yang hilang karena penyakit menular per 100.000 orang

6. Berkurangnya usia karena cedera

Standar usia dan tahun hidup yang hilang karena cedera terkait konflik, kekerasan, dan menyakiti diri sendiri per 100.000 orang

7. Risiko bencana alam

Dilaporkan The Swiftest, ini adalah indeks yang dibuat organisasi nirlaba Jerman Bündnis Entwicklung Hilft bekerja sama dengan Institut Universitas untuk Lingkungan dan Keamanan Manusia PBB.

World Risk Report menilai sebuah negara berdasarkan risiko bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau angin topan serta kemampuan negara dalam menangani bencana.

10 negara paling aman dan tidak aman untuk traveling

10 negara paling aman untuk traveling

  1. Singapura
  2. Denmark
  3. Belanda
  4. Swiss
  5. Israel
  6. Swedia
  7. Austria
  8. Irlandia
  9. Italia
  10. Jerman

10 negara paling tidak aman untuk traveling

  1. Afrika Selatan
  2. India
  3. Republik Dominika
  4. Meksiko
  5. Brasil
  6. Kamboja
  7. Filipina
  8. Arab Saudi
  9. Vietnam
  10. Indonesia

Berdasarkan hasil penilaian itu, Singapura didapuk sebagai negara paling aman di dunia. Singapura dinilai memiliki sedikit atau tidak ada kasus pembunuhan, kecelakaan lalu lintas atau risiko bencana alam. Kemudian untuk tingkat kejahatan, Singapura lebih rendah dibandingkan negara lain. Itu karena Singapura memiliki sistem pengawasan yang tinggi dan pemberian hukuman berat kepada pelaku kejahatan.

Singapura jadi destinasi wisata teraman bagi turis di dunia. Dengan tingkat pembunuhan, tingkat kematian di jalan raya, dan risiko bencana alam yang sangat rendah, Negeri Singa merupakan "pilihan yang tepat bagi para pelancong dalam hal keamanan."

Lebih lanjut, berdasarkan grafik 50 negara dalam daftar diberi peringkat mulai dari A+ hingga F. Rapor Indonesia dalam laporan ini adalah D- dengan skor akhir -226,46.

Secara lengkap, skor Indonesia untuk setiap kategori, dari tertinggi hingga terendah, yakni kematian akibat pembunuhan: A; kematian keracunan: A-; kematian karena kecelakaan lalu lintas dan kematian akibat luka: B-; sementara kematian karena kondisi kebersihan yang buruk, kematian akibat penyakit menular, dan indeks risiko bencana alam: F.

Pihaknya menambahkan bahwa Ukraina dan Rusia dikecualikan dalam daftar tahun ini, mengingat perang yang sedang berlangsung di wilayah tersebut. "Paparan individu terhadap risiko saat bepergian sangat bergantung pada jenis perjalanan yang mereka pilih dan wilayah negara mana yang mereka kunjungi," catat lembaga itu.

Related Topics