LUXURY

Tiang-tiang Tradisi dan Atap Kehidupan di Kampung Raja Prailiu

Sejumlah tradisi masih tetap dipegang dari masa ke masa.

Tiang-tiang Tradisi dan Atap Kehidupan di Kampung Raja PrailiuKampung Raja Prailiu di Sumba Timur/Fortune Indonesia/Desy Yuliastuti
27 May 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

SUMBA, Fortune - Sejatinya, wisata yang ideal tidak hanya merekam keindahan lewat foto berlatar panorama alam. Mempelajari kearifan lokal daerah setempat atau berkenalan dengan masyarakatnya tentu akan menambah kesan yang lebih mendalam dari perjalanan wisata Anda. Pengalaman-pengalaman itulah yang ditawarkan desa-desa adat di Sumba, salah satunya Kampung Raja Prailiu.

Kampung Raja Prailiu di Sumba Timur, merupakan salah satu yang wajib dikunjungi saat berwisata ke Waingapu, Nusa Tenggara Timur. 

Prailiu merupakan salah satu kerajaan yang ada di Pulau Sumba. Jejak-jejak kerajaan ini masih terekam jelas lewat  kekhasan bangunan rumah, tradisi unik, dan kerajinan kain yang menjadi mata pencaharian masyarakat desa. Berikut beberapa hal menarik yang Fortune Indonesia rangkum untuk Anda. 

Sirih pinang dan budaya turun temurun

source_name

Ada kebiasaan unik jika orang luar masuk ke desa wisata ini. Setiap tamu akan disajikan sirih pinang. 

Bagi orang Sumba, khususnya di Kampung Raja Prailiu, sirih pinang dijadikan sebagai sajian khas yang akan mendahului pelayan-pelayan lainnya dalam menyambut kedatangan tamu.  Jika tidak suka, Anda tidak harus memakannya. Namun, Anda harus sopan jika menolak untuk makanan sirih ini demi menghargai kebiasaan masyarakat setempat.

Sirih pinang juga menjadi salah satu alat untuk membangun komunikasi kekeluargaan, serta menjadi alat pergaulan dalam kehidupan sosialnya. Sebab, sirih pinang menjadi budaya leluhur yang diwariskan turun temurun dan punya makna amat luas.

"Dalam pelaksanaan ritual adat perkawinan, kematian, pemberian nama anak raja, atau acara adat apa saja selalu yang diutamakan sirih pinang," kata Mama Reno, istri ketua adat setempat, Jumat (27/5).

Mewariskan tradisi pun tak sulit. Mama Reno mengatakan, anak-anak usia 2-3 tahun biasanya mulai tertarik pada sirih pinang. 

"Mereka minta sendiri. kalau tidak dikasih merengek. Ada yang usaia lima tahun makan sendiri, tidak disuruh. Karena mungkin sudah ada ikatan dengan budaya dan kehidupan kami di Sumba," katanya.

Siklus hidup manusia

source_name

Related Topics