Jakarta, FORTUNE - Tahun 2024 bukanlah masa yang mudah bagi industri perhotelan. perlambatan ekonomi hingga efisiensi anggaran pemerintah memberi tekanan pada sektor ini di Indonesia. Namun, di tengah situasi yang menantang, pelaku industri tetap melihat peluang, begitu pula IHG Hotel & Resort.
“Bisnis tahun ini memang menantang. Tapi satu hal yang perlu kita pahami tentang Indonesia adalah, dengan ekonomi domestik dan populasi yang besar, sektor pariwisata domestik memiliki potensi yang luar biasa,” ujar Anil Pathak, Director, Operations, Indonesia, IHG Hotels & Resorts, di Jakarta, Rabu (9/7).
IHG Hotel & Resort kini telah mengoperasikan 31 hotel dan 11 properti lain dalam tahap pengembangan. Raksasa jaringan perhotelan asal Inggris ini memiliki delapan brand, termasuk InterContinental, Crowne Plaza, Indigo Hotel, hingga HolidayInn yang tersebar di 10 destinasi wisata di Indonesia.
Menurut Pathak, kunci dari daya tahan sektor perhotelan Indonesia adalah kemampuannya dalam mengemas pengalaman lokal yang kuat untuk menarik wisatawan domestik. “Yang penting adalah bagaimana mengemasnya dengan tepat. Anda perlu menciptakan pengalaman yang menarik di hotel-hotel Anda untuk bisa menarik pasar tersebut. Dan saya rasa hal inilah yang banyak membantu kami,” tambahnya.
Meski semester pertama 2024 dirasa cukup berat, Pathak menilai prospek bisnis mulai menunjukkan perbaikan. “Apa yang kami lihat dalam bisnis kami adalah bahwa enam bulan ke depan prospeknya cukup positif,” katanya. Pertumbuhan dari sektor pemerintah, pergerakan korporat, serta kembalinya permintaan untuk kegiatan meeting dan konvensi menjadi indikator penting pemulihan tersebut.
Dibandingkan negara-negara lain di Kawasan pun, Indonesia dinilai tampil relatif lebih baik. “Meskipun menghadapi tantangan, kami mampu pulih lebih cepat,” ujarnya. Karena itu, IHG tetap optimistis terhadap strategi pertumbuhan jangka panjang di Indonesia, dengan pendekatan yang berfokus pada kemitraan yang tepat dan perluasan portofolio dengan pemilik hotel yang sudah bekerja sama.
“Strategi kami adalah kemitraan yang tepat, lokasi yang tepat, dan membangun beberapa properti dengan orang-orang yang sudah pernah bekerja sama dengan kami,” kata Pathak.
Selain fokus pada pertumbuhan berbasis relasi, IHG juga melihat potensi besar di segmen resort dan hotel mewah. IHG sendiri telah menghadirkan berbagai merek seperti Hotel Indigo, Vignette Collection, Regent, dan berencana meluncurkan satu lagi merek gaya hidup besar di Bali. “Kontribusinya terhadap bisnis secara keseluruhan juga jauh lebih besar dibanding bisnis inti kami,” ujarnya.