Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Vitamin D Kurangi Risiko Kanker Kolorektal Hingga 58%

vitamin dan obat-obatan
ilustrasi vitamin dan obat-obatan (unsplash.com/Volodymyr Hryshchenko)

Jakarta, FORTUNE - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa suplemen vitamin D dapat menurunkan risiko kanker kolorektal hingga 58 persen. Temuan ini semakin menegaskan pentingnya peran vitamin D dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh, mulai dari tulang, otak, jantung, hingga sistem pencernaan.

Menurut American Cancer Society, kanker kolorektal kini menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada pria di bawah usia 50 tahun, dan peringkat kedua pada wanita dalam kelompok usia yang sama. Peningkatan kasus pada kelompok usia muda ini menjadi perhatian serius dalam dunia medis.

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Nutrients, peneliti menganalisis 50 studi mengenai hubungan antara vitamin D dan kanker kolorektal. Hasilnya menunjukkan bahwa individu dengan kadar vitamin D tertinggi (80 ng/mL) memiliki risiko kanker kolorektal 25 persen lebih rendah dibandingkan mereka dengan kadar terendah (10 ng/mL). Temuan serupa juga tercatat dalam Nurses’ Health Study, di mana perempuan dengan asupan vitamin D tertinggi tercatat memiliki risiko 58 persen lebih rendah.

“Menjaga kadar vitamin D yang optimal dan asupan makanan yang memadai sangat penting dalam mencegah kanker kolorektal dan memperbaiki prognosis pasien,” tulis para peneliti, mengutip Fortune.com (25/4).

Vitamin D diketahui berkontribusi besar terhadap fungsi sistem kekebalan tubuh. Zat ini membantu organ seperti limpa dan kelenjar getah bening serta meningkatkan aktivitas sel T, yaitu sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi dan sel kanker.

Tak hanya itu, vitamin D juga berperan dalam menjaga kesehatan usus. Peneliti mengungkap bahwa vitamin D membantu meningkatkan penyerapan kalsium dan memperkuat dinding usus, sehingga mampu menyerap nutrisi dengan baik dan menahan masuknya bakteri berbahaya.

Sebaliknya, kekurangan vitamin D dapat melemahkan lapisan pelindung usus, memungkinkan zat-zat asing masuk ke aliran darah dan menyebabkan peradangan yang bisa memicu pertumbuhan sel kanker. Kadar vitamin D yang tinggi ditemukan dapat menekan peradangan tersebut.

Kebutuhan harian dan risiko kekurangan

Berdasarkan data dari Cleveland Clinic, sekitar 35 persen orang dewasa di Amerika Serikat mengalami kekurangan vitamin D, khususnya mereka yang berusia 19 hingga 44 tahun.

Rekomendasi kebutuhan harian vitamin D adalah:

  • 400 IU untuk bayi

  • 600 IU untuk usia 1–70 tahun

  • 800 IU untuk usia di atas 70 tahun

Mayo Clinic memperingatkan agar masyarakat berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen vitamin D, karena dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu seperti digoxin, steroid, dan beberapa obat tekanan darah.

Asupan berlebihan juga berbahaya. Vitamin D dalam kadar sangat tinggi dapat menyebabkan hiperkalsemia yang ditandai dengan mual, muntah, kelemahan, sering buang air kecil, nyeri tulang, bahkan gangguan ginjal seperti batu ginjal.

Cara alami meningkatkan vitamin D

Selain dari suplemen, vitamin D bisa diperoleh secara alami melalui paparan sinar matahari. Cukup berjemur selama 5–30 menit antara pukul 10 pagi hingga 4 sore, setidaknya dua kali seminggu, tanpa tabir surya.

Sumber makanan kaya vitamin D antara lain:

  • Ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan trout

  • Susu dan jus jeruk yang diperkaya vitamin D

  • Jamur

  • Yogurt

  • Kuning telur

Vitamin D kembali menjadi sorotan utama dalam upaya pencegahan kanker, memperkuat pentingnya gaya hidup sehat dan nutrisi seimbang sebagai bagian dari langkah preventif jangka panjang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us