Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi PT Adaro Indonesia (youtube.com/Adaro Energy Indonesia)

Jakarta, FORTUNE - PT Adaro Energy Indonesia Tbk dan sahamnya, ADRO, merupakan salah satu raksasa dari sektor batu bara di Tanah Air. Di balik kejayaannya saat ini, tahukah Anda jika Adaro bermula dari terguncangnya minyak global pada 1970-an?

Saat itu, pemerintah merombak aturan energi dari yang awalnya bergantung pada minyak dan gas. Batu bara disertakan jadi salah satu sumber energi domestik.

Seiring berjalannya waktu, permintaan atas batu bara pun meningkat. Hingga tepatnya pada 1976, Departemen Pertambangan mengelompokkan Kalimantan Selatan dan Timur jadi delapan blok batu bara. Tender pun dibuka.

Blok 8 menarik minat perusahaan pelat merah Spanyol, Enadimsa, yang mengincar area Tanjung, Kalimantan Selatan. Selain perusahaan itu, tak ada lagi yang mengajukan penawaran. Sebab, waktu itu lokasi dinilai sangat jauh, kualitas batu baranya pun rendah. Itu-lah awal mula berdirinya Adaro.

Alasan dinamai Adaro

ilustrasi kantor PT Adaro Indonesia (youtube.com/ Adaro Energy Indonesia)

Enadimsa menamai perusahaan batu baranya dengan ‘Adaro’, guna hormati keluarga Adaro, yang perannya signifikan di penambangan Spanyol di beberapa abad. Dari situ, muncul PT Adaro Indonesia.

Penandatanganan perjanjian kerja sama batu bara Adaro Indonesia berlangsung pada 2 November 1982. Lalu, pada 1983 sampai dengan 1989, Enadimsa tengah mengeksplorasi area perjanjian itu, saat konsorsium membeli 80 persen kepemilikan Adaro Indonesia dari Enadimsa. Adapun, konsorsium itu terdiri dari perusahaan Indonesia dan Australia.

Penambangan pertama Adaro

Editorial Team

Tonton lebih seru di