Perbedaan Kurva Permintaan dan Penawaran dalam Ekonomi

Menampilkan harga dan jumlah penawaran atau permintaan.

Perbedaan Kurva Permintaan dan Penawaran dalam Ekonomi
Penjual melayani pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/12/2021). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Dalam bidang ekonomi, istilah penawaran dan permintaan sudah tentu tidak asing lagi dan menjadi bagian penting dari berbagai aktivitas ekonomi. Untuk menggambarkan dua istilah ekonomi ini, biasanya ditampilkan dalam bentuk kurva penawaran dan permintaan.

Mengutip situs Britannica, kurva permintaan adalah representasi grafis dari hubungan dari harga produk dan kuantitas produk yang diminta. Sementara, kurva penawaran adalah representasi grafis dari hubungan antara harga produk dan jumlah produk yang mampu ditawarkan oleh penjual.

Kemdikbud menuliskan bahwa seringkali dalam kurva yang ditampilkan, permintaan dan penawaran saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga maupun kuantitas. Dari sini bisa dilihat, setiap transaksi perdagangan tentu ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang mempengaruhi satu sama lain.

Perbedaan bentuk grafik

ilustrasi grafik (pexels.com/Lukas)

Seperti halnya permintaan dan penawaran, kurva permintaan dan permintaan pun memiliki sejumlah perbedaan. Salah satunya adalah bentuk grafiknya.

Kurva permintaan menampilkan suatu grafik yang menggambarkan sifat dan hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang yang diminta oleh para pembeli atau konsumen. Hal tersebut digambar dengan dengan harga pada sumbu vertikal grafik dan jumlah pada sumbu horizontal.

Sementara, kurva penawaran menggambarkan grafik yang menunjukkan hubungan antara harga dengan jumlah barang yang ditawarkan pada waktu dan tempat tertentu. Hal ini ditunjukkan dengan harga produk yang diukur pada sumbu vertikal grafik dan jumlah produk ditampilkan pada sumbu horizontal.

Faktor yang memengaruhi permintaan

Contoh kurva permintaan. (Kemendikbud)

Ada beberapa hal yang memengaruhi permintaan. Hal ini lebih banyak dilihat dari sudut pandang masyarakat sebagai konsumen. Berikut rinciannya: 

  1. Harga Barang
    Hal ini sangat berpengaruh, saat harga barang naik, biasanya permintaan akan mengalami penurunan. Sebaliknya, saat harga murah, konsumen biasanya akan mencari barang tersebut dan permintaan pun naik.
  2. Kualitas Barang
    Sebagai penggunanya, konsumen tentu menginginkan barang yang berkualitas. Semakin bagus kualitas suatu barang, maka permintaan akan mengalami peningkatan. Begitu pula sebaliknya.
  3. Besarnya Pendapatan Konsumen
    Berkaitan dengan harga yang berlaku, jika pendapatan konsumen naik, maka permintaan terhadap suatu barang akan mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika pendapatan konsumen turun, maka permintaan suatu barang akan mengalami penurunan.
  4. Harga Barang Lain
    Hal ini berkenaan dengan barang pengganti atau alternatif. Jadi, saat harga sabun merek A mengalami kenaikan, maka konsumen bisa membeli sabun merek B yang harganya tidak mengalami kenaikan. Dengan begitu, permintaan sabun merek B akan mengalami kenaikan dan A mengalami penurunan.
  5. Jumlah Penduduk
    Berkaitan dengan kuantitas permintaan, sudah tentu semakin banyak orang, maka permintaan pun bisa mengalami kenaikan. Hal inilah yang menjadi salah satu keunggulan Indonesia dibandingkan negara lainnya, yakni jumlah penduduk yang besar dan jadi potensi pasar bagi para produsen.
  6. Selera Konsumen
    Jika selera masyarakat terhadap suatu barang meningkat, maka permintaan terhadap barang akan meningkat.
  7. Prediksi Masa Depan
    Hal ini berkenaan dengan tren dan psikologi pasar. Bila ada prediksi harga naik bulan depan, biasanya masyarakat akan mulai menaikkan permintaannya, demi menghindari harga yang mahal.

Faktor yang memengaruhi penawaran

Contoh kurva penawaran. (Kemendikbud)

Sebaliknya, dalam penawaran, sudut pandang faktor yang memengaruhi lebih condong kearah produsen sebagai pihak yang menawarkan barang atau jasa.

  1. Harga
    Sebagai produsen, sudah tentu saat harga naik, maka barang yang ditawarkan pun akan mengalami kenaikan. Begitu juga sebaliknya.
  2. Biaya produksi
    Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan atau membuat suatu produk. Bila biaya produksi mengalami kenaikan, maka kemampuan sebuah perusahaan menciptakan barang/jasa akan menurun, sehingga penawaran yang dilakukan perusahaan akan mengalami penurunan.
  3. Teknologi
    Tingkat teknologi yang digunakan akan membuat biaya produksi turun, jadi jumlah yang ditawarkan bertambah. Hal ini berkaitan dengan kemampuan teknologi dalam mengefisienkan barang yang diproduksi.
  4. Prediksi Produsen di Masa Mendatang
    Apabila suatu produsen memprediksi kenaikan harga beras bulan depan, maka produsen itu akan mengurangi stok penjualan beras. Dengan membatasi sebuah stok, maka produsen berharap akan mendapatkan keuntungan penjualan saat harga naik.
  5. Faktor nonekonomi
    Faktor nonekonomi adalah faktor yang bisa mempengaruhi penawaran di luar faktor ekonomi, seperti bencana alam. Misalnya, banjir bandang bisa menyebabkan gagal panen padi. Akibat dari gagal panen itu, penawaran beras akan mengalami penurunan

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
TDS 3 in Jakarta: NCT Dream, Sebuah Ikon Pertumbuhan
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Ulang Tahun ke-22, Starbucks Indonesia Donasi Rp5 Miliar ke Gaza
Perkuat Ekosistem Kuliner Jepang, J Trust Gandeng Kushikatsu Daruma
Saat Bos Starbucks Bicara Persaingan dengan Brand Kopi Lokal