Terdampak Sentimen Boikot Produk, Laba Unilever  Anjlok 10,51% di 2023

Penjualan domestik UNVR terkontraksi 5,2 persen

Terdampak Sentimen Boikot Produk, Laba Unilever  Anjlok 10,51% di 2023
Unilever Indonesia
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten barang konsumsi, PT Unilever Indonesia, Tbk (UNVR) mencatatkan penurunan kinerja keuangan sepanjang 2023. Perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun, turun 6,32 persen dibandingkan2022 sebesar Rp41,21 triliun diikuti penurunan laba bersih sebesar 10,51 persen di 2023 menjadi Rp4,8 triliun dibandingkan torehan tahun sebelumnya sebesar Rp5,3 triliun. 

Kendati demikian, Unilever masih mampu menghasilkan peningkatan gross margin sebesar 346 basis points (bps) dibandingkan 2022.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan perusahaan berupaya memperkuat fundamental bisnis menjadi prioritas utama sepanjang 2023. Pada kuartal III 2023, bisnis perseroan masih bertumbuh dengan mencatatkan peningkatan penjualan domestik sebesar 3,3 persen, terdorong oleh pertumbuhan volume dasar sebesar 4,3 persen. 

Meski sempat mengalami momentum positif, pada November dan Desember kinerja perseroan mulai terdampak oleh pergeseran sentimen konsumen yang disebabkan oleh kondisi geopolitik Timur Tengah dan maraknya aksi Boikot Produk. Hal ini menyebabkan penjualan domestik perseroan terkontraksi 5,2 persen hingga akhir tahun lalu. 

Dalam dua bulan terakhir di kuartal IV 2023, Unilever menghadapi tantangan eksternal yang tidak terduga, termasuk adanya penyebaran informasi yang tidak benar terkait situasi geopolitik. Meskipun tantangan ini berdampak pada bisnis dan operasional, namun Perseroan mampu mengatasi situasi tersebut dan mulai melihat perkembangan positif di awal tahun 2024.

“Upaya kami untuk secara konsisten mengklarifikasi informasi yang menyesatkan, serta berkat dukungan yang luar biasa dari para mitra terpercaya dan konsumen setia kami menjadi faktor penting dalam mencapai kemajuan Perseroan. Dengan adanya tren positif saat ini, kami yakin telah berada di jalur yang tepat untuk menumbuhkan bisnis kami di 2024," kata Benjie Yap dalam paparan publik virtual, Rabu (7/2). 

Benji mengatakan, untuk mengatasi tantangan sentimen negatif tahun lalu, perusahaan juga terjun langsung mengidentifikasi bidang dan area yang terdampak paling besar, seperti di  Aceh dan Padang. Oleh sebab itu, perusahaan secara aktif bekerja sama dengan komunitas dan tokoh agama melakukan sejumlah aksi dan mengklarifikasi informasi yang tidak benar.

"Upaya konsisten kami untuk menavigasi krisis ini telah mulai menunjukkan kemajuan pada Januari 2024. Ke depan, kami tetap berkomitmen untuk fokus pada pertumbuhan jangka panjang dengan secara konsisten melaksanakan lima prioritas strategis kami," kata Benjie . 

Adapun, kelima prioritas strategis tersebut adalah memperkuat dan unlock potensi dari brand-brand utama, memperluas portofolio ke premium dan value segment, membangun execution powerhouse. Kemudian, memimpin kapabilitas transformasional dan menempatkan prinsip keberlanjutan sebagai inti dari Perseroan.

Strategi bisnis

Sepanjang tahun lalu, Perseroan telah memperkenalkan sejumlah inovasi di seluruh segmen inti, premium dan value untuk memenuhi ekspektasi konsumen. Unilever juga melanjutkan upaya strategisnya untuk mendorong pengembangan pasar yang berfokus pada perluasan jangkauan di berbagai sektor. 

Seluruh inovasi, termasuk inovasi dari portofolio merek-merek inti Perseroan yang diluncurkan ke pasar turut didukung oleh peningkatan belanja iklan sebesar 8,4 persen dari penjualan bersih Unilever di 2023. 

Tahun ini, Unilever akan kembali melanjutkan ekspansi. Direktur Keuangan Unilever Indonesia, Vivek Agarwal mengatakan, investasi belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini, Unilever akan menganggarkan sekitar 2 persen dari total pendapatan khususnya untuk mendukung produktivitas dan efisiensi operasional. 

“Kami terus mengevaluasi berbagai keputusan investasi dan capex dengan berhati-hati. Strategi kami tetap sama dari tahun ke tahun. Jika tahun kemarin capexnya lebih tinggi dari 2022, pada 2024 kami perkirakan sekitar 2 persen terutama berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi,” kata Vivek.

Dengan pemulihan yang pemulihan kinerja yang mulai terjadi di awal tahun, ia berharap hal itu bisa terus berlanjut ke depannya.

“Kalau ini terus berjalan, kami perkirakan pertumbuhan bisa terjadi di kuartal II 2024 dari segi volume dan pangsa pasar yang akan berkorelasi terhadap pendapatan dan laba,” ujarnya.

Pada perdagangan Rabu (7/2), saham Unilever ditutup naik 0,62 persen di level Rp3.270 dengan kapitalisasi pasar Rp124,75 trilun. 

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI