Tunda Produksi Motor Listrik, VKTR Fokus Kembangkan Kendaraan Niaga

VKTR sedang membangun fasilitas produksi kendaraan listrik.

Tunda Produksi Motor Listrik, VKTR Fokus Kembangkan Kendaraan Niaga
Ilustrasi: Bus listrik BYD yang dirakit oleh VKTR di Indonesia. (Dok. VKTR)

Fortune Recap

  • PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) fokus pada pengembangan kendaraan niaga listrik, bukan sepeda motor listrik.
  • Progres pengerjaan fasilitas perakitan KBLBB di Magelang telah mencapai 7,8 persen sejak groundbreaking pada Februari 2024.
  • VKTR melakukan riset dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) untuk mengembangkan Vehicle Operating System (VOS).
  • VKTR bersama dengan PENS telah menghasilkan 14 hak paten bersama terkait inovasi di bidang kendaraan listrik.
  • Hak paten tersebut mencakup berbagai aspek mobilitas listrik, dari solusi retrofit untuk sepeda motor hingga
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten kendaraan listrik Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR), menyampaikan progres dalam pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang merupakan core business perseroan.

VKTR, dalam penjelasannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), menunda rencana untuk memproduksi sepeda motor listrik, dan akan berfokus kepada kendaraan niaga seperti bus dan truk listrik.

“Sebagian besar anggaran yang semula akan digunakan untuk pengembangan fasilitas produksi sepeda motor listrik akan dialokasikan untuk pembangunan fasilitas produksi bus & truk listrik yang berada di Magelang,” demikian pernyataan manajemen VKTR yang dikutip Jumat (19/4).

Anggaran yang dimaksud adalah dana hasil penawaran umum perdana pada 31 Desember 2023. Saat itu perusahaan berhasil mengantongi Rp855,31 miliar, sedangkan realisasi penggunaan dana sampai dengan akhir Januari baru Rp178,3 miliar.

Kendati menunda produksi sepeda motor listrik, perseroan tetap melakukan pengembangan desainnya sebagai prototipe.

Lalu, progres pengerjaan fasilitas perakitan KBLBB, yang berada di Magelang, telah mencapai 7,8 persen sejak dilakukan groundbreaking pada Februari 2024. Rencana pembuatan pabrik untuk perakitan KBLBB yang mencakup heavy mobility (bus & truk), akan menggunakan combined line dan berlokasi dalam satu area produksi.

“Saat ini perseroan masih dalam proses untuk penyediaan prototype KBLBB niaga dengan mempertimbangkan kebutuhan tipe KBLBB niaga yang diperlukan pasar,” demikian keterangan manajemen.

Kembangkan kendaraan niaga listrik

VKTR pun sedang melakukan riset bersama dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) untuk mengembangkan Vehicle Operating System (VOS). Tujuannya adalah untuk mengembangkan kendaraan berbasis perangkat lunak yang mampu merevolusi industri otomotif, menawarkan tingkat konektivitas, kecerdasan buatan, dan kendaraan nirawak yang handal.

Saat ini kerja sama dengan PENS telah menghasilkan 14 hak paten bersama yang menunjukkan dedikasi perseroan dalam mendorong inovasi di bidang kendaraan listrik.

“Hak paten tersebut mencakup berbagai aspek mobilitas listrik, mulai dari solusi retrofit untuk sepeda motor hingga sistem manajemen armada cerdas terkini,” ujarnya.

Ingin membuat baterai kendaraan listrik

Untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik, VKTR bersama dengan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) telah mencapai tahap penyempurnaan efisiensi baterai berbasis Nickel Manganese Cobalt 811 (NMC 811) dengan kapasitas 174mAh/g.

“Saat ini perseroan telah melakukan pengembangan mulai dari proses pengolahan bahan baku baterai - pengolahan material aktif katoda - pembuatan baterai sel - dan pengujian terhadap baterai sel guna optimalisasi terhadap formulasi katoda yang berfokus pada karakteristik nikel, yaitu energi densitas yang tinggi dan mampu untuk memberikan siklus >2.000 dan akan dikaji terkait keamanan dalam penggunaan baterai berbasis nikel,” katanya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Ekspor Nonmigas April 2024: Logam Mulia Turun, Nikel Naik
Ini Tips Kelola Keuangan Untuk Pasturi yang LDR Antar Negara
Dibayangi Risiko Geopolitik,Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,06% di 2024
Gandeng Spotify, Boss Creator & Podkemas Asia Hadirkan PODFEST 2024
Riset East Ventures: Kesenjangan Digital RI Turun Meski Spread Naik
Impor Barang Konsumsi Januari-April 2024 Melesat 12,55%, Ini Pemicunya