Waspada! 7 Ciri-ciri Investasi Bodong dan Cara Menghindarinya

Hati-hati penipuan berkedok investasi!

Waspada! 7 Ciri-ciri Investasi Bodong dan Cara Menghindarinya
ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Jason Briscoe)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Sebelum Anda menanamkan saham, kenali lima ciri-ciri investasi bodong. Niat hati ingin mendapat keuntungan, tetapi malang nasib harus berakhir buntung.

Investasi adalah salah satu cara untuk menambah pemasukan dengan cara memberikan modal kepada emiten dan mendapatkan keuntungan dari persentase modal tersebut.

Kegiatan ini banyak digandrungi oleh masyarakat, terlebih lagi anak muda. Namun, ada saja oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi yang ada.

Seperti baru-baru ini investasi dari platform binary option Binomo yang ternyata hanyalah penipuan. Investasi ini melibatkan influencer Indra Kesuma atau dikenal dengan Indra Kenz yang telah menipu para korban dengan total kerugian Rp25 miliar.

Untuk itu, sebelum Anda terjun ke dunia ini, ada baiknya untuk terlebih dahulu mengenal ciri-ciri investasi bodong melalui artikel di bawah ini.

Apa itu investasi bodong?

ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Kanchanara)

Investasi sama halnya dengan menabung untuk masa depan. Bedanya mungkin Anda akan mendapatkan keuntungan maupun kerugian yang disesuaikan dengan nilai saham.

Saat ini banyak sekali layanan jasa investasi yang bisa Anda pilih, baik itu secara offline maupun online. 

Akan tetapi, ada saja ulah oknum yang membuat penipuan berkedok investasi atau investasi bodong. Untuk itu, Anda harus selektif dalam memilih tempat untuk berinvestasi.

Investasi bodong adalah investasi yang akan menyarankan kepada Anda untuk memberikan modal dengan batas tertentu. Padahal, bisnis tersebut tidak pernah ada dan hanya akan membuat Anda mengalami kerugian.

Penipuan berkedok investasi ini tentu menjadi momok yang menakutkan bagi para investor pemula. Maka dari itu, hati-hati dan kenali terlebih dahulu layanan jasa investasi yang akan dipilih.

Ciri-ciri investasi bodong

ilustrasi peningkatan harga saham (unsplash.com/Sajad Nori)

Lantas, bagaimana ciri-ciri investasi bodong? Sebelum Anda menamakan modal kepada emiten tertentu, terlebih dahulu perhatikan ciri-ciri penipuan berkedok investasi. Berikut ini adalah rinciannya:

1. Iming-iming dengan untung besar dengan risiko minim

Jika Anda diiming-imingi oleh layanan investasi dengan untung yang besar tetapi risiko minim, hati-hati itu bisa jadi penipuan.

Biasanya, oknum tak segan-segan akan memberikan keuntungan yang terlibat dengan perhitungan yang belum jelas. Mereka juga akan menegaskan kepada Anda investasi yang dilakukan akan memiliki risiko kecil.

Sejatinya, investasi yang benar adalah semakin tinggi pengembalian atau keuntungan, maka semakin besar pula risiko yang akan diterima. Selain itu, perhatikan pula perhitungan yang mereka gunakan.

2. Tidak terdaftar di OJK

Semua perusahaan investasi pastinya harus terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bila Anda menemukan perusahaan investasi, tetapi tidak mendapatkan izin dari OJK, maka sudah dipastikan itu adalah investasi bodong.

Ciri-ciri investasi bodong adalah pihak penyelenggara biasanya tidak akan menampilkan izin resmi dari OJK sebagai badan pengawas. Hal ini terjadi dikarenakan usaha tersebut berdiri secara ilegal dan tidak bisa diverifikasi.

3. Produk tidak jelas

Untuk memastikan investasi tersebut apakah penipuan atau tidak, Anda bisa melakukan verifikasi kejelasan perusahaan maupun produk. Anda bisa mencari mengenai produk di Google ataupun bertanya pada ahlinya.

4. Syarat merekrut anggota baru

Ciri-ciri investasi bodong adalah para oknum akan meminta Anda untuk merekrut anggota baru sebagai syarat berinvestasi. Iming-imingnya adalah berupa keuntungan dari nasabah lain jika berhasil menggaet anggota baru.

5. Menawarkan keuntungan dalam waktu singkat

Tidak hanya menawarkan keuntungan yang besar, para oknum biasanya akan menjanjikan return dalam waktu yang singkat. Apabila Anda memahami investasi, Anda tidak akan mudah terjebak dalam bujuk rayu tersebut.

6. Pengelolaan investasi tidak jelas

Ciri-ciri investasi bodong selanjutnya adalah pengelolaan investasi tidak jelas. Anda tidak akan dijelaskan bagaimana uang Anda dikelola oleh pihak manajemen.

Selain itu, biasanya perusahaan investasi juga berantakan, mulai dari struktur perusahaan, struktur kegiatan usaha, alamat perusahaan, hingga struktur kepemilikannya.

7. Adanya skema ponzi

Skema ponzi adalah modus investasi palsu dengan cara memberikan keuntungan kepada investor, di mana uang tersebut bukan berasal dari kegiatan pengelolaan dana investasi tapi dari investor selanjutnya.

Dapat dikatakan, dana yang Anda berikan dipergunakan tidak dikelola, tapi sebagian digunakan untuk membayar investor sebelumnya. Siklus akan terus berlanjut dan menghasilkan keuntungan palsu.

Cara menghindari investasi bodong

ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Isaac Smith)

Investasi bodong sepatutnya Anda hindari demi keamanan finansial. Berikut ini adalah beberapa cara menghindari investasi bodong:

Pilih perusahaan yang terdaftar di OJK

Pilihlah perusahaan yang benar-benar legal, yaitu terdaftar di OJK. Hal ini menjadi syarat wajib para perusahaan investasi.

Kenali risiko investasi

Perlu untuk diingat, keuntungan yang besar akan dibarengi dengan risiko yang besar pula. Jangan mudah terbujuk dengan keuntungan yang besar dengan risiko yang minim.

Memilih jenis investasi yang tepat

Pastikan Anda mengetahui jenis investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan. Apabila masih bingung menentukan tujuan berinvestasi, Anda bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan.

Itulah tadi ciri-ciri investasi bodong dan cara menghindarinya. Jangan mudah tergiur dengan oknum yang akan menawarkan keuntungan yang besar pada Anda.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen