43 Perusahaan Antre IPO di BEI, Apakah Blibli Termasuk?

Total dana IPO yang direncanakan berjumlah Rp14,1 T.

43 Perusahaan Antre IPO di BEI, Apakah Blibli Termasuk?
Bursa Efek Indonesia/Dok. Desy Y/Fortune Indonesia
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat setidaknya ada 43 perusahaan yang antre IPO (Initial Public Offering) per awal pekan ini, Senin (6/6). Apakah e-commerce afiliasi Djarum Group, Blibli, termasuk di dalamnya?

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, puluhan calon emiten di pipeline IPO itu rencananya akan menghimpun dana berjumlah Rp14,1 triliun.

Berdasarkan sektor, berikut ini rincian sektor perusahaan yang bakal melantai di pasar modal:

  • Sektor konsumer non-siklikal: 9 calon emiten.
  • Sektor konsumer siklikal: 8 calon emiten.
  • Sektor infrastruktur: 5 calon emiten.
  • Sektor properti dan real estat: 4 calon emiten.
  • Sektor transportasi dan logistik: 4 calon emiten.
  • Sektor basic materials: 3 calon emiten.
  • Sektor energi: 3 calon emiten.
  • Sektor perindustrian: 3 calon emiten.
  • Sektor kesehatan: 2 calon emiten.
  • Sektor teknologi: 2 calon emiten.

Isu IPO Blibli kembali mencuat

Tampilan aplikasi Blibli. (Shutterstock/Devina Saputri)

Perusahaan besutan grup Djarum, Blibli dikabarkan sudah merampungkan rencana IPO di pasar modal dalam beberapa pekan lagi, menurut tiga sumber yang dilapokan DealStreetAsia, Selasa (7/6).

Perusahaan e-commerce itu disebut akan menghimpun dana senilai US$500 juta dengan penilaian pra-IPO lebih dari US$4 miliar. Aksi korporasi  berlangsung pada awal Juni atau Juli mendatang. Untuk merealisasikannya, Blibli dan Tiket.com—online travel agent di ekosistem Djarum—diisukan akan merger.

Blibli juga disebut telah bekerja sama dengan Credit Suisse dan Morgan Stanley dalam membantu proses IPO. Ketika dimintai konfirmasi, Selasa (7/6), juru bicara Blibli mengatakan tak bisa memberikan komentar terhadap rumor atau spekulasi kabar tersebut. 

Terkait IPO perusahaan teknologi, analis pasar modal mengatakan para investor akan meninjau fundamental sebelum mengucurkan modal ke saham. Umumnya, investor akan menelaah dengan rinci perihal model bisnis, pangsa pasar, dan cara kerja ekosistem perusahaan teknologi. 

Sebab, dua saham teknologi sebelumnya, GOTO dan BUKA, kini dijual di bawah harga penawaran. Terlebihi, Blibli mempunyai bisnis yang beririsan dengan BUKA dan GOTO—e-commerce.

“Itu dapat menjadi peringatan bagi saham e-commerce yang akan masuk ke bursa,” demikian menurut Kepala Riset MNC Sekuritas, Edwin Sebayang.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menambahkan, Blibli mesti mengambil pendekatan berbeda agar lebih menonjol dari pesaingnya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Buka Rekening Bank Mandiri Online, Praktis dan Cepat!
4 Cara Download Video CapCut Tanpa Watermark Terbaru 2024
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Apa itu Monkey Business? Ini Ciri-ciri dan Cara Menghindarinya
Memasuki 39 Tahun, MSIG Life Kenalkan Budaya Kerja Baru
Omnicom Media Group Angkat Rohan Mahajan Jadi COO–Layanan Media