Astra International Siapkan Capex Rp20 T, Bidik 5 Sektor Bisnis Baru

ASII juga akan bagi dividen pada 20 Mei 2022.

Astra International Siapkan Capex Rp20 T, Bidik 5 Sektor Bisnis Baru
Gedung Astra Internasional. (dok.Astra)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Astra International Tbk (ASII) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp18 triliun–Rp20 triliun pada 2022. Jumlah tersebut nominal itu hampir setara dengan anggaran perseroan sebelum pandemi.

“Boleh dikatakan, sebetulnya itu hampir selevel dengan belanja modal sebelum pandemi Covid-19,” ujar Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto dalam pengumuman hasil RUPS, Kamis (21/4).

Sebagai informasi, selama pagebluk ASII menggelontorkan capex di bawah Rp10 triliun saja. Pada 2020 misalnya, dana capex yang dianggarkan hanya Rp8 triliun. Lalu pada tahun berikutnya, jumlahnya bertambah Rp1,2 triliun. .

Kenaikan signfikan capex tahun ini didasari oleh optimisme manajemen. Perseroan melihat pergerakan bisnis ke arah positif, berkat pandemi yang kian terkendali.

Sebagai catatan, ASII membukukan pendapatan senilai Rp233,49 triliun serta laba bersih sejumlah Rp25,2 triliun pada 2021. Masing-masing bertumbuh 33 persen dan 25 persen dibandingkan realisasi kinerja 2020.

Fokus bisnis ASII dan peluang jajaki bisnis baru

Gedung Astra. (dok.Astra)

Tahun ini, konglomerasi Grup Astra akan mendorong semua bisnis yang dikelola, sekaligus menjajaki peluang bisnis baru.

Ambil contoh, bisnis otomotif. Perseroan melihat permintaan yang masih baik untuk segmen empat roda. Meskipun ada berbagai tantangan seperti insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang berbeda dengan tahun lalu atau gangguan pasokan.

Sementara di segmen roda dua, daya beli masyarakat berpotensi terdongkrak oleh lonjakan harga komoditas, yang kemudian juga berdampak baik bagi bisnis batu bara entitas anak ASII, PT United Tractors Tbk (UNTR). Dus, itu akan menjadi bahan bakar penggerak roda kinerja ASII pada tahun ini.

Untuk peluang bisnis baru, Djony mengatakan, “Ada sejumlah prospek pada 2022 ini ada di depan kami, sedang kami kaji dan kami lakukan semua feasibility, mudah-mudahan sebagian prospek ini bisa direalisasikan.”

Setidaknya ada lima sektor yang dilirik yaitu: jasa keuangan, mobilitas, teknologi, energi terbarukan (EBT), dan kesehatan.

Sebagai informasi, ASII belum lama ini menggelontorkan investasi senilai Rp45 miliar ke emiten pemilik RS Hermina, PT Medialoka Hermina Tbk (HEAL). Aksi korporasi itu dilakukan lewat penambahan modal tanpa HMETD, dengan total 30 juta lembar saham seharga Rp1.500 per saham.

Yang jelas, keputusan investasi ASII tak pernah berorientasi jangka pendek. Minimal, mempertimbangkan horizon untuk tiga sampai lima tahun. Dus, aksi korporasi itu dapat berdampak pada kenaikan nilai perseroan secara jangka panjang.

Agenda RUPS lain: ASII bagi dividen

Shutterstock/ucakucak

Astra International juga mengumumkan pembagian dividen senilai Rp9,67 triliun. Nilai dividen ini setara Rp239 per lembar.

Dividen interim Rp45 per lembar atau Rp1,82 triliun telah dibayarkan pada Oktober 2021. Sisanya, sekitar Rp7,9 triliun akan didistribusikan sebagai dividen final bernilai Rp194 per lembar.  ASII akan bagikan dividen pada 20 Mei 2022.

Selain itu, ASII juga mengangkat direktur dan dua komisaris baru, yakni:

  1. Hamdani Dzulkarnaen Salim (Direktur).
  2. John Raymond Witt (Komisaris).
  3. Stephen Patrick Gore (Komisaris).

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M