Fakta Operasi Buzzer di IPO GoTo, Penting untuk Diketahui!

GoTo dan BEI sudah buka suara soal buzzer IPO GoTo.

Fakta Operasi Buzzer di IPO GoTo, Penting untuk Diketahui!
Ilustrasi logo GoTo. (Shutterstock/Wirestock Creators)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menuju IPO GoTo (PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk) pada awal April 2022, berbagai akun buzzer di Twitter ramai-ramai mencuitkan pesan senada: membeli saham milik sang dekakorn. Pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) pun buka suara.

Kepada pers, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo mengatakan para buzzer tak memiliki izin mempromosikan saham emiten. Sebab yang mengantongi lisensi untuk itu hanya lembaga dan para profesi resmi yang terdaftar/berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tak hanya itu, berbagai rekomendasi atau promosi di media sosial ihwal pembelian saham bisa ditindak. “Iya (betul) bisa ditegur OJK nanti,” ujar Laksono, dikutip Rabu (23/3).

Sebelumnya, sejumlah cuitan influencer—yang secara langsung atau tidak langsung—mengajak memesan saham GoTo disoroti oleh warganet di Twitter. Bahkan, akun Twitter dengan nama pengguna @Arifai777 menyusun utas berisi analisis soal dugaan operasi buzzer dalam pemasaran IPO GoTo.

Dugaan operasi buzzer IPO GoTo

Logo GoTo. (Shutterstock/Adansijav Official)

Dalam utas, Ahmad menjabarkan temuan berupa 11 kalimat repetitif. Beberapa dari kalimat itu juga memuat kata kunci ‘beli saham IPO $GOTO’.

Contoh kalimatnya, antara lain:

  1. “Mau beli saham IPO $GOTO? Gini nih caranya.”
  2. “Kalau dilihat dari cara pemasaran dan luasnya mekanisme perdagangannya. Gw yakin saham IPO $GOTO prospek ke depannya akan bagus.”
  3. “Ayo yang punya Tokped, Kesempatan beli saham IPO $GOTO, minggu depan harga naek.”
  4. “Harga penawaran awalnya kisaran Rp.316-Rp.346 per saham, lebih murah dibanding IPO BUKA. Sebuah harga yang resoanable banget.”
  5. “Melalui IPO, $GOTO akan lemapat 53 milyar lembar saham perdananya. Mau beli saham IPO $GOTO? Gini nih caranya ….”

“Berdasarkan data yang kami kumpulkan lewat Twint, agenda ini dimulai sejak 18 Maret 2022 pukul 4 sore WIB. Ini hanya berselang 3 hari setelah public expose GoTo pada 15 Maret 2022,” tulis Ahmad.

Buzzer IPO GoTo: melanggar kebijakan Twitter

Aplikasi Twitter. (Shutterstock/Sattalat Phukkum)

Dalam laman pusat bantuan, Twitter menulis, “Anda tidak diperkenankan untuk menggunakan layanan Twitter dalam cara yang dimaksudkan untuk menahan atau melebih-lebihkan informasi secara artifisial atau terlibat dalam perilaku yang memanipulasi atau mengganggu pengalaman orang di Twitter.”

Apa saja bentuk manipulasi yang dimaksud? Berikut perinciannya:

- Spam dengan tujuan komersial, yang umumnya mengarahkan perhatian atau kunjungan dari percakapan di Twitter ke akun, situs, web, produk, layanan, atau program.

- Keterlibatan (engangement) yang tak otentik, yang mencoba untuk membuat akun atau konten terlihat lebih populer atau aktif dari yang sebenarnya.

- Aktivitas terkoordinasi, yang berupaya memengaruhi percakapan secara artifisial dengan cara menggunakan lebih dari satu akun, akun palsu, otomatisasi, dan/atau penyusupan script.

- Aktivitas berbahaya yang terkoordinasi, mendorong atau mempromosikan perilaku yang menyalahi aturan Twitter.

Sekarang, mari tengok apa yang dimaksud dengan buzzer. Melansir riset bertajuk Konstruksi Identitas Buzzer di Media Sosial (Studi Deskriptif Identitas Buzzer di Twitter) oleh Juliadi (2017), buzzer adalah salah satu aktor di media sosial yang berperan sebagai influencer, yang membujuk para pengikutnya tentang topik tertentu.

Penelitian itu menemukan, buzzer digunakan untuk membangun imej yang baik demi memperoleh respon yang antusias dan menarik dari para pengikut. Nah, kemampuan para buzzer mengenai konsep diri akan memberi peluang besar dalam membangun hubungan yang berkelanjutan.

Yang perlu disoroti dalam dugaan operasi buzzer IPO GoTo: para akun yang memuat pesan repetitif tadi sebagian besar dibuat pada Februari dan Maret 2022. Sejumlah akun itu bahkan juga mencuitkan pesan senada dalam topik lain, seperti ihwal keberpihakan Kementerian Perdagangan dan minyak goreng dan pesan Gus Miftah kepada Pendeta Saepudin Ibrahim.

GoTo laporkan buzzer di media sosial

Logo GoTo. (PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Menanggapi temuan itu, Corporate Secretary GoTo, Koesoemohadiani atau Diani menyesalinya. Ia juga mengatakan, praktik buzzer itu bukan aksi dari GoTo.

Tindakan itu, menurutnya, berlawanan dengan prinsip good corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik. “Karena kami sangat memahami dampak negatif tindakan seperti ini terhadap reputasi perusahaan dan proses penawaran perdana GoTo,” jelas Diani dalam keterangan tertulis.

Oleh sebab itu itu, GoTo telah mengadukan konten-konten itu kepada Twitter karena menyalahi aturan tentang manipulasi platform dan spam. Menurut Diani, Twitter juga tengah menginvestigasi lebih lanjut terhadap temuan operasi buzzer terkait IPO GoTo itu.

“Untuk selanjutnya dilakukan penindakan lebih lanjut, jika terbukti melakukan pelanggaran,” ujarnya.

Ciri konten dari buzzer

Media sosial. (Pixabay/Lobo Studio hamburg)

Center for Digital Society (CfDS), FISIP, Universitas Gadjah Mada, pernah mengangkat diskusi bertajuk Buzzer: Bagaimana Pengaruhnya terhadap Psikologi Masyarakat? (Agustus 2021). Dalam acara itu, Project Officer Research CfDS, Sri Handayani Nasution menejaskan ciri-ciri konten dari buzzer, yakni:

  1. Sumber akun tidak jelas.
  2. Mengutip berita yang sumbernya tidak kredibel.
  3. Akun hanya muncul untuk menanggapi berita dari sumebr yang tak bisa dipercaya.

“Fenomena buzzer tidak hanya hadir pada masa pemilu, tetapi juga setiap hari. Oleh karena itu, kita harus lebih berhati-hati dalam mengidentifikasi masalah yang terganggu dengan kehadiran buzzer,” katanya, dikutip dari laman CfDS.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Daftar Emiten Buyback Saham per Mei 2024, Big Caps!
Pengamat Perkirakan Penerapan Teknologi AI di Apple Menyasar SIRI