Mengenal 4 Indeks Berbasis ESG di BEI

BEI punya sejumlah indeks berprinsip ESG, apa saja?

Mengenal 4 Indeks Berbasis ESG di BEI
Bisnis berkelanjutan dengan ESG. (Pixabay/Geralt)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Isu lingkungan tengah menjadi sorotan di tengah ancaman perubahan iklim dunia. Sejumlah perusahaan pun tak mau ketinggalan, bisnis berkelanjutan berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) akhirnya menjadi faktor penting bagi perusahaan.

Tidak sedikit investor yang mempertimbangkan laporan ESG sebelum memutuskan menanamkan modalnya. Guna mempermudah investor, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyediakan berbagai indeks berbasis ESG. Di dalamnya, terdapat deretan saham emiten dengan performa ESG yang baik serta likuid. 

Belum lama ini, BEI bahkan meluncurkan dua indeks terbaru terkait ESG berisi emiten dengan kinerja ESG yang melampaui rata-rata performa sektor. Apa saja indeks berbasis ESG yang ada di BEI? Berikut rinciannya. 

Indeks SRI-KEHATI

BEI menggandeng Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI) merilis indeks ini pada 8 Juni 2009 silam. Metode penghitungannya adalah capped free float adjusted market capitalization weighted average.

Daftar tersebut meninjau performa harga saham miliki 25 perusahaan publik dengan kinerja baik dalam mengutamakan usaha-usaha keberlanjutan; sadar atas masalah lingkungan hidup, sosial, serta tata kelola perusahaan (Sustainable and Responsible Investment (SRI).

Untuk bisa masuk ke indeks Sri-KEHATI, ada tiga tahap penyaringan, yakni: penyaringan aspek keuangan dan likuiditas, penyaringan bisnis inti, dan penilaian aspek ESG perusahaan.

Indeks IDX ESG Leaders

Indeks ini meluncur pada akhir 2020; mengukur kinerja harga saham dengan penilaian ESG baik. Daftar emiten yang masuk pun dipastikan tak berkaitan dengan kontroversi serta memiliki likuiditas, transaksi, serta keuangan yang baik.

Penilaiannya ESG dan analisis kontroversinya sendiri dilakukan oleh analis berkelanjutan (sustainalaytics). Lebih lanjut, penghitungannya menggunakan metode capped free float adjusted market capitalization weighted dan ESG Tilt Factor.

Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI

Yang satu ini baru rilis pada pekan lalu, tepatnya 20 Desember 2021. Peluncuran dan pengelolaannya dilakukan oleh BEI dan Yayasan KEHATI. Sejumlah emiten di dalamnya, yaitu: ASSA, BNII, ERAA, EXCL, INTP, ISAT, JPFA, MDKA, POWR, TBIG, hingga WIKA.

Di dalamnya terdapat saham-saham dengan penilaian kinerja ESG yang melampaui rata-rata sektor, serta memiliki likuiditas yang baik. Klasifikasi industrinya merujuk pada IDX Industrial Classification (IDX-IC).

Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI

Indeks ini juga merupakan salah satu yang terbaru. Daftar indeks tersebut memuat 45 saham emiten terbaik dari aspek kinerja ESG ciamik, serta kualitas keuangan dan likuiditas yang baik.

Metode penghitungannya adalah capped free float adjusted market capitalization weighted dengan pembatasan bobot tertinggi 15 persen—disesuaikan ketika evaluasi. Proses evaluasi mayor berjalan pada Mei dan November, sedangkan evaluasi minornya pada Februari dan Agustus.

Beberapa saham di dalam indeks tersebut, yakni: AKRA, ANTM, BBCA, BBNI, BBTN, BMRI, BSDE, BTPS, EMTK, ICBP, INDF, SMGR, TLKM, UNVR, hingga WTON.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M