Laba ITMG di 2023 Tergerus 58,3%, Mengapa?

Saham ITMG memerah pada Kamis (22/2).

Laba ITMG di 2023 Tergerus 58,3%, Mengapa?
Ilustrasi batu bara ITMG. (Website ITMG)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kinerja Bisnis PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) tertekan pada 2023. Saham ITMG melemah 0,94 persen (YoY) ke harga Rp26.225 di sesi I, Kamis (22/2).

Berdasarkan data IDX Mobile, volume transaksi ITMG mencapai 1,04 juta saham. Dengan nilai transaksi Rp27,4 miliar dan frekuensi transaksi 2.400 kali.

Pendapatan bersih Indo Tambangraya Megah terkoreksi 34,70 persen (YoY) dari US$3,63 miliar menjadi US$2,37 miliar pada 2023. Laba bersihnya pun tergerus 58,30 persen (YoY) menjadi US$500,33 juta, dari sebelumnya US$1,20 miliar.

Namun, secara tahunan, volume penjualan meningkat 11 persen (YoY). Itu berkat kenaikan produksi 1 persen, yang juga diimbangi oleh penurunan harga jual rata-rata (average selling price) sebesar 41 persen (YoY) menjadi US$113 per ton pada 2023 dari US$192 per ton pada 2022.

Penurunan beban seiring dengan efisiensi

Sejalan dengan kinerja itu, perseroan pun mencoba meningkatkan efisiensi. Hasilnya, beban pokok pendapatan menurun 6 persen (YoY) menjadi US$1,63 miliar, dari sebelumnya US$1,74 miliar.

Begitu juga dengan beban operasional yang berkurang sebesar 35 persen (YoY). Katalis utamanya adalah penurunan ASP yang akhirnya mengurangi beban penjualan perseroan.

"Selain itu, terjadi reversal pada beban Kewajiban Pasar Dalam Negeri (DMO) yang telah dicatat secara akrual untuk kinerja pada tahun 2022 berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 399.K/MB.01/MEM.B/2023," jelas Manajemen ITMG dalam keterangan resmi, dikutip Kamis.

Pendapatan dan beban pajak dan royalti ITMG

Adapun, ITMG mencatatkan pendapatan lain, khususnya yang dipengaruhi oleh posisi lindung nilai perusahaan. Salah satunya, kontrak swap yang berhasil membalikkan kerugian senilai US$102 juta pada 2022 menjadi US$19 juta pada 2023. Baik untuk bahan bakar mauun batu bara.

Lebih lanjut, pendapatan keuangan meningkat hampir empat kali lipat
dari $9 juta menjadi $35 juta. "Hal itu karena ITMG memaksimalkan pengelolaan kas agar berada pada posisi yang lebih baik untuk memperoleh tingkat bunga yang lebih tinggi," kata Manajemen.

Kendati demikian, royalti ITMG kepada pemerintah terkoreksi 35 persen (YoY) dari US$514 juta pada 2022 menjadi US$332 juta pada 2023. Penyebab utamanya, ASP yang rendah karena harga acuan pun demikian.

Selain itu, beban pajak penghasilan pun menurun 58 persen (YoY) dari US$345 juta menjadi US$144 juta pada 2022.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI