Jakarta, FORTUNE - Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melemah 1,76 persen pada Selasa (8/11) siang, seiring kabar kebakaran di salah satu gudang milik perseroan di Kabupaten Kediri pada Senin (7/11) malam.
Melansir data RTI Business pada Selasa pukul 13.47 WIB, harga saham GGRM ada di level Rp22.275, setelah dibuka di level Rp22.550 pagi tadi. Total volume perdangan saham mencapai 826,70 ribu dengan nilai transaksi Rp18,41 miliar. Sementara frekuensi perdagangannya mencapai 2.052 kali.
Adapun, rata-rata harga saham GGRM sepanjang hari ini mencapai 22.272,90l; dengan pergerakan di rentang 22.175 sampai dengan 22.675. Rasio price to earning (PER) GGRM hari ini adalah 21,46, dengan kapitalisasi pasar senilai Rp42,86 triliun.
Dampak kebakaran terhadap produksi GGRM
Manajemen Gudang Garam mengkalim, kebakaran tersebut tak memengaruhi aktivitas operasional pabrik. "Titik kebakaran adalah tempat penyimpanan barang penunjang yang tidak berkaitan dengan kegiatan produksi (rokok),” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi kepada Bursa efek Indonesia (BEI), Selasa.
Adapun, api telah berhasil dijinakkan oleh Unit Pemadam Kebakaran PT Gudang Garam Tbk serta bantuan dari deretan PMK Pemkot Kediri dan Polres Kediri Kota. Lalu, tak ada korban jiwa ataupun luka-luka akibat peristiwa itu.
Sebelumnya, video yang menampilkan kedatangan para petugas pemadam kebakaran tersebar di media sosial. Kepolisian setempat telah mengonfirmasi peristiwa itu.
Tren pelemahan saham dan kinerja GGRM
Jauh sebelum kejadian ini, saham GGRM sudah mengalami tren penurunan sejak Juli 2022. Mengutip Google Finance, harga GGRM terkoreksi 26,49 persen dalam enam bulan terakhir. Bahkan, sepanjang 2022, saham GGRM telah tergerus 27,38 persen.
Salah satu sentimen yang menghantui adalah daya beli masyarakat yang belum pulih secara menyeluruh. Ditambah, adanya kenaikan beban cukai. Menurut Analis BRI Danareksa Sekuritas, Natalia Sutanto, peningkatan beban cukai, PPN, dan pajak rokok senilai 10 persen (YoY) pada akhir Juni 2022 telah menekan margin kotor GGRM lantaran naiknya beban tak diikuti oleh peningkatan harga.
Pada awal September 2022, Gudang Garam mendongkrak harga ex-factory dari sejumlah produk utama. Tapi, Natalia memperhitungkan perseroan perlu meningkatkan harga GG International (12 batang) senilai 2,8 persen (atau Rp500 per bungkus) lagi. Begitu juga dengan GG Surya (16 batang), yang disarankan naik harga 7,7 persen lagi (atau Rp1.800 per bungkus). “Untuk bisa menutupi cukai 2022,” ujarnya dalam riset.
Pemerintah membidik pertumbuhan penerimaan cukai tahun 2022 senilai 9,5 persen (YoY). Sembari menunggu Permenkeu tentang tarif cukai pada 2023, otoritas menyatakan angka dasar penyesuaian tarif cukai tahun depan berada di rentang 8,7–9,7 persen.
“Dus, kami melhat ada kemungkinan besar bahwa cukai rokok akan menunjukkan peningkatan dua digit tahun depan, karena kami memperkirakan pertumbuhan 11,3 persen untuk cukai SKM,” katanya.