Sempat Lesu Usai IPO, Saham Agung Menjangan Mas Menghijau

Agung Menjangan Mas baru debut di BEI, Kamis (4/8).

Sempat Lesu Usai IPO, Saham Agung Menjangan Mas Menghijau
Ilustrasi IPO. (Flickr)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten consumer non-cyclicals PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) mengakhiri perdagangan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan penguatan saham 5 persen dari harga penawaran (Rp100).

Setelah dibuka di level Rp108, saham AMMS sempat lesu dan bergerak di rentang Rp90–Rp110, dengan rata-rata harga Rp97,20. Rasio price to earning perseroan Rp112,90.

Volume perdagangan saham perusahaan mencapai 364,72 juta dengan nilai transaksi Rp35,44 miliar dan frekuensi perdagangan 32.288 kali. Kapitalisasi pasar AMMS hari ini mencapai Rp126,00 miliar.

Pada proses IPO, Agung Menjangan Mas menjajakan saham sebanyak 240 juta lembar, sehingga total dana IPO perseroan mencapai Rp24 miliar. Di masa penawaran umum, saham perseroan mengalami oversubscribe 15,6 kali. 

“Minat investor pasar modal yang tinggi membuat kami semakin yakin dengan prospek cerah dari industri penunjang jasa perikanan,” kata Direktur Utama AMMS, Hartono Limmantoro, Kamis (4/8).

Rencana Agung Menjangan Mas (AMMS) setelah IPO

Dari perolehan dana IPO, perseroan akan mengalokasikan dana untuk pengembangan bisnis, membeli alat-alat, dan belanja modal untuk kebutuhan operasional—yang permintaannya sedang tinggi.

Komisaris Independen AMMS, Rokhmin Dahuri mengatakan, “Kami berharap rencana pengembangan bisnis dapat terlaksana secara baik dengan bantuan dana yang dikumpulkan dari IPO.”

Selain saham, perseroan juga menerbitkan 336 juta Waran Seri I atau 35 persen dari seluruh jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh, dengan rasio 5:7, guna mendongkrak minat investor.

Waran itu memberi hak pembelian saham biasa dengan harga pelaksanaan Rp100. Adapun, seluruh dana dari pelaksanaan Waran Seri I bakal dipakai sebagai modal kerja AMMS.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi