Tidak sedikit investor yang mengambil keputusan investasi karena dipengaruhi oleh momentum Fear of Missing Out (FOMO). Momentum tersebut bisa menguntungkan, tetapi juga bisa merugikan.
Dalam investasi, FOMO bisa diciptakan dengan memperbesar likuiditas aset dengan menyebarkan hype untuk memancing investor lain membeli karena FOMO.
Para whale bisa menjual aset untuk menghindari crash, tetapi investor lain yang terjebak FOMO berpotensi merugi setelah transaksi karena nilainya turun yang dikenal sebagai exit liquidity.
Selain hype pasar, ada skenario yang sering memunculkan fenomena likuiditas keluar, yaitu:
1. Tren pasar
Untuk bisa melakukan penjualan, whale akan memanfaatkan tren atau berita positif. Hal tersebut dapat memengaruhi suatu aset dan mengundang investor baru tertarik untuk membeli.
Pada momen inilah, trader besar mulai menjual aset yang dimilikinya untuk keluar dari pasar.
2. Ketersediaan pembeli
Ketika whale ingin menjual aset yang sudah kehilangan nilainya, mereka membutuhkan investor lain sebagai pembeli. Ketersediaan pembeli bisa meminimalisir penjualan tidak menyebabkan harga turun drastis.
Namun, hal tersebut tidak menutup kemungkinan investor atau trader bisa merugi karena penurunan harga.
3. Pump and dump
Skema ini sering dipakai dipakai investor untuk menaikkan harga aset secara signifikan (pump) dan menjualnya dalam jumlah besar (dump). Strategi tersebut berpotensi menyebabkan kerugian pada investor baru karena harga yang tiba-tiba terkoreksi.
4. Minim informasi
Tidak sedikit korban exit liquidity berasal dari kalangan investor pemula yang baru mulai berinvestasi. Karena masih baru, investor belum memahami kondisi pasar dan aspek fundamental pasar secara mendalam.
Bahkan, trader baru yang memulai perjalanannya membeli aset berdasarkan tren atau rekomendasi tanpa melakukan analisis mendalam. Hal inilah yang menjadi bagian dari skenario likuiditas keluar.
5. Ketergantungan pada likuiditas pasar
Pada pasar yang memiliki volume perdagangan rendah, penjualan aset dalam jumlah besar mengharuskan pembeli yang cukup. Dengan begitu, tekanan jual bisa terserap dengan memanfaatkan likuiditas pasar.
Dalam praktik satu ini, investor kecil sering menjadi target exit liquidity oleh para whale.