MARKET

Arti Spread dalam Trading, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Spread perlu dipelajari untuk memaksimalkan keuntungan.

Arti Spread dalam Trading, Jenis, dan Cara Menghitungnyailustrasi trading saham (pexels.com/Jeremy Bezanger)

by Bayu Pratomo Herjuno Satito

25 November 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Dalam dunia investasi atau perdagangan saham, kita sering mendengar sebuah istilah, spread. Istilah ini penting dipahami secara menyeluruh, karena dalam dunia finansial, spread bisa memiliki banyak arti. 

Melansir laman ICDX Group, penting untuk mempelajari spread karena bisa memaksimalkan keuntungan. Secara umum, spread bisa dilihat sebagai perbedaan atau selisih antara dua harga, tarif, atau penghasilan.

Spread bisa didefinisikan sebagai selisih antara harga penawaran (jual) dan harga permintaan (beli) dari aset tertentu, seperti saham, bond, dan komoditi. Selain itu, spread juga dapat diartikan sebagai biaya transaksi trader setiap kali mereka melakukan order (pemesanan), baik jual maupun beli.

Jenis Spread

Trading sahamilustrasi trading (unsplash.com/Austin Distel)

Terdapat beberapa jenis spread, berikut uraiannya: 

  1. Bid-Ask Spread
    Salah satu kegunaan bid-ask spread adalah mengukur likuiditas pasar dan ukuran biaya transaksi dari saham. Untuk faktor sekuritas seperti future contract, opsi, pasangan aset kripto dan saham, Bid-ask spread ini menjadi pembeda antara harga pesanan, harga permintaan, harga jual, dan harga lelang. Sementara untuk pilihan saham, spread  menjadi pembeda di antara strike price dan harga pasar.
    Spread jenis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti persediaan atau float, jumlah total outstanding yang tersedia untuk diperdagangkan. Selain itu, faktor permintaan terhadap suatu aset dan total aktivitas trading juga berperan penting dalam spread ini. Jenis ini dikenal juga sebagai bid-offer sell atau buy-sell.
  2. Spread Trade
    Dikenal juga sebagai relative value trade dan memiliki arti sebagai kegiatan membeli satu faktor sekuritas dan menjual faktor sekuritas yang berbeda sebagai kesatuan unit, Biasanya, jenis ini dilakukan dengan opsi atau future contract, dan diselesaikan untuk memproduksi keuntungan penjualan secara keseluruhan dengan nilai positif yang terdapat di spread.
    Spread diberi harga sebagai satuan unit atau pasangan ke depannya di dunia exchange untuk memastikan pembelian dan penjualan unit sekuritas yang terjadi secara terus menerus. Dengan melakukan tersebut, ada eliminasi risiko eksekusi di mana satu bagian dari sebuah pasangan dieksekusi namun bagian lainnya tidak bisa dieksekusi.
  3. Yield Spread
    Jenis ini disebut juga credit spread, yang menunjukkan perbedaan di antara return rates yang dikuotakan dan dua sarana investasi. Beberapa analis merujuk yield spread sebagai ‘yield spread of X over Y’. Biasanya, yang muncul adalah persentase tahunan dari return of investment dari sebuah instrumen finansial dikurangi return persentase tahunan dari sebuah sarana investasi.
  4. Option-Adjusted Spread
    Spread ini biasanya digunakan untuk jaminan agunan, obligasi, dan turunan suku bunga. Option-Adjusted Spread adalah sebuah penyesuaian untuk mengurangi harga sekuritas dan mencocokkannya dengan harga pasar terbaru, dengan menambahkan Yield Spread ke patokan kurva yield.
  5. Z-Spread
    Sama seperti Option-Adjusted Spread, Z-Spread juga digunakan sebagai jaminan agunan. Spread ini menghasilkan kurva zero-coupon treasury yield yang dibutuhkan untuk memotong jadwal aliran dana yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mencapai harga pasar terbaru.
    Z-Spread juga digunakan di Credit Default Swap (CDS) untuk mengukur sebaran kredit. Jenis spread ini biasa disingkat Z SPRD dan dikenal juga sebagai yield curve spread  atau zero-volatility spread.

Cara menghitung

Ilustrasi Analis, investor, trader menggunakan analitik aplikasi ponsel untuk menganalisis pasar saham. Shutterstock/insta_photos

Related Topics